Vietnam Akan Bangun Pabrik Mobil Listrik dan 100 Ribu SPKLU di Indonesia

16 hours ago 8

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Vietnam akan berinvestasi ekosistem mobil listrik di Indonesia setelah pertemuan bilateral lawatan Sekretris Jenderal Partai Komunis Vietnam To Lam.

Airlangga mengatakan Vietnam berencana membangun ratusan ribu Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia untuk mendorong ekosistem mobil listrik. “Salah satu investasi Vietnam kan mendorong mobil listriknya Vinfast dan mereka sudah membuat, merencanakan ekosistem charging listrik yang jumlahnya 100 ribu,” kata Airlangga setelah rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, 10 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan perusahaan otomotif Vietnam, Vinfast, juga akan membangun pabrik di Indonesia. Ia berharap masuknya Vinfast bisa mendorong industri kendaraan listrik di Tanah Air. “Rencana bangun pabrik, lokasi sudah ada, tapi saya belum ingat," ujar dia.

Hingga saat ini, PLN bersama mitra mengoperasikan 3.529 unit SPKLU di 2.400 titik di seluruh Indonesia. Sebanyak 2.448 unit berada di Pulau Jawa, 431 unit di Sumatera, dan sisanya tersebar di berbagai wilayah lain. Untuk mengantisipasi kebutuhan darurat, PLN juga menyiagakan 12 unit SPKLU mobile di jalur utama mudik.

Indonesia dan Vietnam menandatangani tiga dokumen kerja sama dalam pertemuan bilateral Presiden Prabowo Subianto dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam To Lam di Istana Negara pada Senin sore, 10 Maret 2025. 

“Kami ingin meningkatkan kerja sama dan melakukan sesuatu, kalau bisa integrasi ekonomi yang baik. Kami setuju untuk mencapai hubungan ekonomi bilateral, mencapai target USD 18 miliar pada tahun 2028 yang akan datang,” kata Prabowo usai pertemuan bilateral. 

Dalam pertemuan ini, kedua negara berkomitmen memperkuat kerja sama di berbagai sektor, termasuk politik, ekonomi, pendidikan, sains, serta hubungan antar masyarakat. Komitmen tersebut diwujudkan dalam tiga dokumen kerja sama yang dipertukarkan di hadapan kedua pemimpin negara, yaitu Letter of Intent (LoI) dalam Kerja Sama Peningkatan Kapasitas Bidang Teknik dan Ekonomi Digital yang ditunjukkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia dan Menteri Industri Viet Nam.

Kemudian, Letter of Intent (LoI) pada Kerja Sama Bidang Sains dan Teknologi yang ditunjukkan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia dengan Menteri Sains dan Teknologi Vietnam. Ketiga, implementing arrangement dalam kerja sama Aquacultur yang ditunjukkan oleh Menteri Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia serta Wakil Menteri Lingkungan Vietnam.

Presiden Prabowo menyampaikan bahwa kerja sama ekonomi menjadi salah satu fokus utama untuk mendorong pertumbuhan kedua negara. Selain itu, Indonesia juga menyambut baik investasi dari Viet Nam di berbagai sektor, termasuk otomotif, pertanian, serta ketahanan pangan. 

Menurut Prabowo, kerja sama ini tidak hanya bermanfaat bagi kedua negara tetapi juga berpotensi untuk membantu ketahanan pangan global. "Kami juga menyambut baik investasi Vietnam di Indonesia di bidang otomotif, juga di bidang pertanian, dan dalam berbagai bidang lainnya. Ini akan membantu kedua negara meningkatkan ketahanan pangan. Dan kita bahkan bisa menjadi penyumbang bagi pangan dunia," katanya.

Dani Aswara berkontribusi dalam penulisan ini.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |