CNN Indonesia
Jumat, 19 Sep 2025 02:20 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Wali Kota Prabumulih Arlan buka suara soal Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya yang disebut bakal dicek oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pengecekan itu buntut dari polemik yang dibuat Arlan saat memutasi Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah, yang diduga menegur anaknya karena membawa mobil ke sekolah.
Arlan menegaskan dirinya sudah melaporkan harta kekayaannya sebelum proses pencalonan sebagai wali kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalah LHKPN itu sudah saya laporkan, baik mobil juga sudah saya laporkan sebelum saya pencalonan wali kota," kata Arlan di Kantor Itjen Kemendagri, Kamis (18/9).
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo sebelumnya menjelaskan pengecekan akan dilakukan untuk memastikan kekayaan kepala daerah tersebut sesuai.
"Kalau kita bicara soal kepatuhan LHKPN, tentu tidak hanya patuh soal waktu pelaporan tapi juga patuh terkait dengan isinya," kata Budi saat dikonfirmasi di kantornya, Jakarta, Rabu (17/9).
"Apakah yang disampaikan sudah sesuai, sudah benar, sudah lengkap atau belum, nanti akan dicek dari pelaporan LHKPN yang bersangkutan," lanjutnya.
Berdasarkan laporan yang disampaikan ke KPK pada 13 Agustus 2024, Arlan tercatat memiliki harta kekayaan senilai Rp17 miliar. Laporan itu dilayangkan saat Arlan menjadi calon kepala daerah Pemerintah Kota Prabumulih.
Dalam laporannya, Arlan memiliki 18 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Prabumulih dan Ogan Ilir dengan nilai total Rp5.871.750.000. Aset tersebut disebut hasil sendiri.
Selain itu, ia juga melaporkan kepemilikan 8 mobil, 3 motor, dan 1 buldoser dengan nilai Rp4.921.000.000.
Arlan turut mencatat harta bergerak lainnya senilai Rp202 juta, kas dan setara kas Rp8.007.987.046, serta utang Rp2 miliar.
"Total harta kekayaan Rp17.002.737.046," tertulis dalam laman e-LHKPN KPK, Rabu (17/9).
(yoa/tis)