10 Kota Paling Ramah di Dunia pada 2025 dari Sigiriya hingga Ko Lanta

2 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Bepergian ke tempat-tempat populer di dunia hampir impian setiap orang. Tapi, beberapa wisatawan memiliki ketertarikan berlibur ke destinasi yang menyambut pelancong dengan tangan terbuka. Pada 27 Januari 2025 lalu, platform perjalanan Booking.com kembali mengeluarkan Traveller Review Awards edisi ke-13 dan mengungkap 10 kota paling ramah di dunia. Platform tersebut menggunakan 360 juta ulasan pelanggan terverifikasi tentang akomodasi, hal yang dapat dilakukan, serta cara bepergian.

Berikut ini 10 kota paling ramah di dunia menurut Booking.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Sigiriya, Sri Lanka

Sigiriya teletak di jantung 'Segitiga Budaya' Sri Lanka. Benteng batu ikonik yang termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, menawarkan pemandangan menakjubkan dan menonjolkan arsitektur Sri Lanka kuno. Wisatawan dapat mengunjungi desa terdekat, yang terkenal dengan kain dan kerajinan tangan, termasuk batik (kain dengan desain hiasan yang secara tradisional dibuat menggunakan lilin), pot hias, dan tekstil alat tenun tangan. Kota ini menwarkan perpaduan petualangan dan ketenangan, dari pendakian benteng hingga menikmati ketenangan kehidupan perdesaan. 

2. Cazorla, Spanyol

Cazorla merupakan sebuah kota di Spanyol selatan berada di antara pegunungan Sierra de Carzorla. Penuh akan alun-alun kecil serta jalan berbatu curam. Kota ini  menawarkan pesona plaza-plaza indah dan hidangan lokal seperti daging buruan dicampur minyak zaitun. Destinasi pilihan untuk didatangi wisatawan pecinta sejarah, budaya, dan alam.

3. Urubici, Brasil

Berada di antara wilayah Serra Catarinense, Urubici adalah salah satu kota terdingin di negara Brasil. Terkenal dengan bentang alam kasar, lembah berkabut, juga air terjun mengalir deras. Salah satunya, Morro da Igreja yang memperlihatkan pemandangan panorama indah, rumah bagi Pedra Furada, formasi batuan alam memikat pengunjung sepanjang tahun. Kunjungan ke Urubici memberi wisatawan kesempatan untuk mengejar sensasi eksplorasi alam terbuka di pagi hari dan bersantai di lingkungan yang tenang di sore hari. 

4. Taupo, Selandia Baru

Taupo yang berlokasi di jantung Pulau Utara Selandia Baru, salah satu desintasi populer. Kota ini hangat dan ramah serta banyak toko kecil, kafe nyaman, dan banyak pergelaran seni lokal. Danau Taupo  yang terbentuk oleh letusan gunung berapi besar ribuan tahun lalu memberikan kesempatan bagi pelancong untuk memancing, berkayak, serta jalan-jalan di tepi danau tenang. Taup juga akses menuju Taman Nasional Tongariro, yang terkenal dengan lanskap vulkaniknya yang menakjubkan dan jalur pendakian yang terkenal di dunia. 

5. St. Augustine, Amerika Serikat

Kota St. Augustine akan membawa pelancong melihat masa lalu sambil menikmati kota pesisir. Pusat kotanya dipenuhi jalan berbatu juga bangunan penting seperti Castillo de San Marcos, benteng batu abad ke-17 dekat Teluk Matanzas. Mampir ke St. George Street yang dipenuhi butik, galeri, dan kafe. Selain kaya akan sejarah, kota di Florida ini memili banyak pantai murni untuk melihat matahari terbenam.

6. Orvieto, Italia

Orvieto kota di Italia yang kaya sejarah, seni, serta gastronomi. Di pusat kotanya terdapat Duomo, bangunan bergaya gotik dihiasi mosaik juga patung rumit. Menuurut 46 persen ulasan wisatawan di Booking.com, alasan datang ke kota ini adalah mencoba makanan baru dan hidangan lokal. Di bawah kota terdapat jaringan gua dan terowongan kuno yang menakjubkan, menawarkan sekilas masa lalu Etruria, serta jalan-jalan sempit berbatu dan toko-toko pengrajin lokal.  

7. Manizales, Kolombia

Keindahan alam, kekayaan budaya, juga keramahtamahan menjadi daya tarik dari Manizales, kota besa di Colombia yang tereltak di lereng pegunungan Andes. Katedral gaya neo-gotik mendominasi kota, sedangkan jalanannya ramai akan kafe, teater, dan tempat-tempat budaya. Para penggemar kopi dapat menjelajahi fincas (perkebunan kopi) untuk mempelajari proses budidaya dan menikmati campuran lokal yang baru diseduh.

8. Quedlinburg, Jerman 

Quedlinburg yang terletak di Pegunungan Harz, Jerman adalah kota abad pertengahan. Kaya akan sejarah dan dikelilingi lanskap menakjubkan. Sebanyak 1.300 rumah kayu terawat baik membuat kota itu mengajak pengunjung kembali ke abad pertengahan. Kota iyang terdaftar di UNESCO,  adalah rumah bagi Kastil Quedlinburg, yang pernah menjadi kediaman raja-raja Saxon, dan Gereja St. Servatius. Selain landmark bersejarahnya, Quedlinburg menawarkan pasar lokal, kedai kayu yang menyajikan hidangan daerah seperti bötel (buku jari babi) atau käsekuchen (kue keju ala Jerman), dan suasana tenang yang sempurna untuk eksplorasi.

9. Koh Lanta, Thailand

Pulau Ko Lanta terletak di Thailand selatan merupakan tempat liburan yang damai berkat pantai-pantai bersih, hutan lebat, serta suasana santai. Pulau ini tidak terlalu ramai sehingga sempurna untuk yang ingin mencari ketenangan. Suasana santainya dari perpaduan budaya lokal Thailand dan Chao Ley (masyarakat laut nomaden), dengan desa nelayan kuno dan pasar makanan laut segar. Dari Ko Lanta bisa mengunjungi Taman Nasional Mu Ko Lanta yang menakjubkan.

10. Chester, Inggris

Bangunan di Chester didominasi perpaduan arsitektur Romawi, abad pertengahan, dan Tudor. Berkeliling di jalan berbatu, pelancong bisa melihat berbagai lapisan sejarah mulai dari benteng kuno sampai bangunan berbingkai kayu periode Tudor. Baik menjelajahi reruntuhan Romawi, menikmati jalan-jalan indah di sepanjang Sungai Dee, atau menelusuri toko-toko independen yang indah, Chester mengundang para tamu untuk melangkah ke masa lalu. 

NIA NUR FADILLAH | TIMEOUT | BOOKING.COM

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |