TEMPO.CO, JAKARTA - Kelor adalah tanaman tropis dengan nama Latin Moringa oleifera L. yang mudah ditemukan di Indonesia. Tanaman yang mempunyai beragam nama di berbagai daerah, seperti maronggih (Madura), keloro (Bugis), ongge (Bima), dan moltong (Flores) tersebut dikenal sebagai bahan pangan dengan banyak manfaat.
Menurut Jurnal Pengemas Kesehatan (2023), daun kelor yang dijuluki “The Miracle Plant” atau pohon ajaib mengandung 46 jenis antioksidan dan lebih dari 90 nutrisi. Lantas, apa saja keunggulan dari kelor bagi kesehatan?
Daftar Manfaat Daun Kelor bagi Kesehatan
Berikut beberapa jenis penyakit yang dapat diatasi berkat daun kelor:
Anemia
Setiap 100 gram daun kelor mengandung 28,29 miligram zat besi. Dengan mengonsumsi daun kelor, kadar hemoglobin dalam darah akan meningkat, sehingga masalah anemia dapat diatasi. Pasalnya, hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi.
Kanker
Melansir repository.lppm.unila.ac.id, ekstrak kelor terbukti secara efektif dalam menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara, kolorektal, dan pankreas. Hasil analisis kromatografi menunjukkan bahwa ekstrak kelor mengandung 12 senyawa, yang di antaranya memiliki sifat antikanker, salah satunya isotiosianat.
Memperbaiki Kerusakan Hati dan Ginjal
Ekstrak metanol dalam kelor mempunyai efek hepatoprotektif yang dapat mengurangi kadar lemak dan tingkat peroksida lipid hati. Kelor terbukti mengurangi berbagai zat dan senyawa yang berdampak buruk pada kesehatan hati dan ginjal akibat konsumsi obat-obatan, seperti kreatinin.
Menurunkan Kadar Kolesterol
Mengutip AcTion: Aceh Nutrition Journal (2021), pemberian tepung daun kelor terbukti mampu menurunkan kadar IL-6 dan LDL (kolesterol jahat) dalam darah pada tikus Sprague Dawley. Hasil studi menunjukkan bahwa dosis tepung daun kelor yang tinggi memberikan pengaruh penurunan kadar kolesterol jahat lebih cepat.
Mencegah Stunting
Berdasarkan Jurnal Abdi Masyarakat Saburai (JAMS) (2024), daun kelor memiliki potensi sebagai asupan pendamping air susu ibu (ASI). Daun kelor diketahui mampu menambah rekor berat badan, sehingga dapat menurunkan angka kekerdilan pada anak (stunting).
Mencegah Osteoporosis
Merujuk pada repo.unand.ac.id, penelitian kadar kalsium daun kelor dengan menggunakan metode atomic absorption spectrophotometry (AAS) menunjukkan hasil yang lebih tinggi daripada susu sapi segar. Kadar kalsium daun kelor mencapai 1.600-2.200 miligram yang dapat berguna untuk proses pencegahan osteoporosis atau pengeroposan tulang pada perempuan yang memasuki masa menopause.
Memperbaiki Sistem Kekebalan Tubuh
Berdasarkan repository.ubt.ac.id, penggunaan serbuk daun kelor bisa berperan penting dalam memperbaiki sistem imun. Kandungan zat-zat bioaktif yang terkandung di dalam daun kelor menunjukkan akan adanya beta-karoten yang mendorong aktivitas fagositosis, yang berfungsi menghancurkan mikroba.
Mencegah Obesitas
Kandungan serat dalam tepung daun kelor dapat mengontrol berat badan, sehingga menurunkan risiko obesitas. Setiap 100 gram tepung daun kelor mengandung 358 kkal, 26,3 persen protein, 6,57 persen lemak, 48,4 persen karbohidrat, dan 31,4 persen serat pangan. Adapun bahan pangan disebut tinggi serat pangan jika kadarnya di atas 6 persen.
Hipertensi
Melansir Jurnal Penelitian Perawat Profesional (2021), rebusan daun kelor dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penurunan tekanan darah terjadi karena air rebusan daun kelor mengandung 0,09 persen alfa-sitosterol yang berperan sebagai anti-hiperglikemia, yang menurunkan kadar LDL pemicu hipertensi.
Nyeri Sendi
Menurut Jurnal Info Kesehatan (2021), salah satu manfaat daun kelor adalah mengurangi nyeri sendi. Daun kelor mengandung pterigospermin yang berguna untuk memberikan efek rileks pada otot-otot tubuh. Caranya pun cukup mudah, penderita nyeri sendi hanya perlu merendam kaki dengan menggunakan air rebusan daun kelor yang suam-suam kuku.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini