5 Buku Sastra Berbahasa Daerah Diganjar Hadiah Sastra Rancage 2025

4 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Ajang penghargaan rutin tahunan Hadiah Sastra Rancage pada 2025 mengganjar lima buku sastra daerah sebagai yang terbaik. Sastrawan pemenangnya akan mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 7,5 juta per orang. “Selagi masih ada karya sastra berbahasa daerah yang terbit, kami akan terus memberikan hadiah ini meskipun dengan berbagai keterbatasan,” kata Etti RS Ketua I Yayasan Kebudayaan Rancage saat pengumuman penghargaan di Bandung, Jumat 31 Januari 2025.

Pilihan Editor: Hadiah Sastra Rancage Diserahkan di Ubud Writers and Readers Festival 2023\

Sudah 37 Diberikan Hadiah Sastra Rancage

Sampai tahun ini, yayasan telah 37 kali memberikan hadiah kepada sastrawan daerah secara konsisten tanpa terputus. Panitia menurut Etti terus membenahi formula yang tepat agar penghargaan dapat menyesuaikan perkembangan zaman. “Pada tahun ini kami akan menelaah situasi kesusastraan di berbagai daerah yang mencakup kepenulisan dan kualitas karya, regenerasi, media dan penerbitan, serta hal-hal lain yang bersinggungan dengan bahasa daerah,” ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hadiah Sastra Rancage 2025 merupakan hasil penilaian aneka buku sastra berbahasa daerah yang diterbitkan sepanjang 2024. Menurut Etti, kali ini ada lima daerah yang memenuhi kriteria untuk dinilai oleh para juri sastra Sunda, Jawa, Bali, Batak, dan Lampung. ”Buku-buku dalam sastra Madura dan Banjar (Kalimantan) belum ada yang memenuhi syarat untuk diberi hadiah tahun ini,” kata dia. Panitia berharap pada tahun-tahun mendatang lebih banyak lagi karya sastra yang terbit dalam berbagai bahasa daerah.

Jumlah buku sastra Sunda yang dinilai Hawe Setiawan dan Tedi Muhtadin sebagai juri sebanyak 16 judul. Novel Asmarandana Liwung karya Aam Amilia dan kumpulan cerita pendek Si Sipus karya Deni A. Fajar sempat lolos sebagai sebagai karya calon pemenang. Namun buku terbaik akhirnya dinobatkan pada buku kumpulan cerita pendek berjudul Anggota Dewan Ngagantung Maneh karangan Hidayat Soesanto terbitan Geger Sunten 2024.

Adapun dari 17 judul karya sastra Jawa, Sri Widati Pradopo dan Dhanu Priyo Prabowo sebagai juri, meloloskan empat buku sebagai calon pemenang. Kandidatnya yaitu Pincuk Garing karya Tulus S, kemudian antologi puisi Wayang Tanpa Dhalang oleh Mas Gampang Prawoto, serta antologi cerita pendek Kembang Paesan karangan Sriyati S Sastroprayitno. Buku pemenangnya adalah antologi puisi berjudul Dalan Sidhatan karya St. Sri Emyani.

Dari Bali, ada 10 buku yang dinilai sebagai nominasi, terdiri dari 1 buku drama, 5 antologi cerpen, dan 4 antologi puisi. Juri I Nyoman Darma Putra memutuskan buku kumpulan puisi berjudul Rengganis karangan Komang Sujana sebagai pemenangnya. Sementara buku sastra terbaik berbahasa Batak pilihan juri Rita Sihite adalah kumpulan cerita pendek berjudul Parhuta - Huta Do Hami karya Panusunan Simanjuntak.  

Juri sastra Lampung, Farida Aryani, memilih buku kumpulan cerita pendek Udo Z. Karzi yang berjudul Minan Lela Sebambangan; Selusin Cerita sebagai pemenang Hadiah Sastera Rancage 2025. Selain itu panitia juga memberikan penghargaan Hadiah Jasa yang pada tahun ini memilih Us Tiarsa. Sosok kelahiran Bandung pada 1 April 1941 itu dinilai telah mengabdikan hidupnya pada sastra Sunda secara konsisten selama lebih dari 60 tahun.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |