TEMPO.CO, Jakarta - Mudik atau pulang kampung sudah menjadi tradisi di Indonesia saat libur panjang atau perayaan keagamaan, seperti Lebaran, Natal, hingga Imlek. Ini berarti orang meninggalkan rumah beberapa hari atau bahkan lebih dari satu minggu.
Namun, meninggalkan rumah dalam waktu lama tanpa pengamanan yang tepat dapat meningkatkan risiko kebakaran, pencurian, atau kerusakan lainnya. Berdasarkan data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, pada 2024, dari total kasus kebakaran yang terjadi, sebanyak 61,12 persen disebabkan oleh korsleting listrik. Angka tersebut menunjukkan bahwa listrik berisiko tinggi menyebabkan kebakaran, terutama saat lama ditinggalkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Martin Setiawan, President Director Indonesia dan Timor-Leste Schneider Electric, menyampaikan beberapa kiat untuk mencegah korsleting listrik. Ia mengatakan bahwa miniature circuit breaker atau MCB sudah umum digunakan dalam sistem kelistrikan di rumah. Namun, untuk meminimalkan risiko korsleting dan kebakaran, ia mengatakan bahwa penambahan komponen residual current circuit breaker RCCB dapat membantu. "(Pemudik) bisa mudik dengan tenang dan menikmati momen bersama keluarga di kampung halaman," katanya, dalam keterangan pers yang diterima Tempo, Ahad, 23 Maret 2025.
Berikut beberapa upaya agar memastikan rumah tetap aman ketika mudik.
1. Periksa instalasi listrik
Sebelum pulang kampung, cek semua instalasi listrik, panel listrik dan pastikan dalam kondisi baik. Periksa apakah kabel listrik terpasang dengan baik dan pastikan tidak ada komponen lain yang berisiko memicu korsleting. Selain itu, penggunaan MCB dan RCCB yang memenuhi standar SNI bisa mambantu melindungi sirkuit listrik. MCB berfungsi sebagai anti korsleting, sedang RCCB akan menyelamatkan dari sengatan listrik.
2. Cabut semua peralatan elektronik
Seluruh aliran listrik yang terpasang ke perangkat elektronik harus dilepas, khususnya yang tidak digunakan. Alat-alat seperti televisi, microwave dan charger harus dicopot dari stop kontak. Tidak hanya itu, Saat ditinggal mudik lebih lama hampir satu bulan, kulkas disarankan agar dimatikan.
3. Periksa kompor gas
Gas elpiji termasuk barang kebutuhan yang kerap menjadi penyebab kebakaran. Sebelum pergi ke kampung halaman, gas harus dalam keadaan mati dan regulator gas dalam kondisi baik. Periksa apakah ada kebocoran gas, seperti tercium bau belerang, terdengar suara mendesis, dan warna api pada kompor berubah.
4. Cek CCTV berfungsi dengan baik
Mengingat rumah akan ditinggalkan dalam waktu lama, maka pemilik harus memeriksa CCTV dan sistem alarm. Pastikan semua berfungsi dengan baik, karena ini adalah cara agar tindak kriminal seperti pembobolan bisa terekam. Pemudik perlu mengecek baterai CCTV dan sistem alarm, kemudian arahkan kamera ke sudut pandang optimal untuk memantau area penting seperti pintu masuk, garasi, serta jendela. Disarankan untuk menggunakan Uninterruptible Power Supply (UPS) agar sistem keamanan tetap aktif meskipun terjadi pemadaman listrik.
5. Jangan posting informasi mudik di media sosial
Pemudik harus menghindari membagikan rencana mudik dan foto perjalanan, karena hal itu bisa mengundang orang tidak bertanggung jawab datang dan membobol rumah. Jangan mengunggah informasi seperti tanggal keberangkatan, durasi mudik, atau lokasi rumah. Jika ingin membagikan hal itu, lakukan setelah kembali dari mudik. Meskipun Anda diberikan kebebasan untuk membagikan informasi tersebut, namun kehati-hatian bisa membantu mencegah dari tindakan pencurian.
NIA NUR FADILLAH