5 Tips Menjaga Ingatan agar Tetap Tajam hingga Lanjut Usia

4 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring dengan bertambahnya usia, fungsi otak akan semakin berkurang. Termasuk bagian otak terkait memori atau ingatan juga akan menurun fungsinya. Seperti lupa menaruh kunci motor, lupa membawa dompet, lupa meletakkan gunting, tidak akan berpengaruh besar pada kehidupan sehari-hari.

Ada banyak cara sebenarnya yang bisa dilakukan agar saat usia mudah hingga tua nanti, ingatan atau memori otak tetap tajam. Salah satunya dengan membiasakan beberapa aktivitas yang dapat membantu memelihara kesehatan otak. Apa saja?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Aktivitas Fisik Setiap Hari

Aktivitas fisik di sini termasuk olahraga dan kegiatan fisik rutin lainnya. Dilansir dari Mayo Clinic, setiap kegiatan yang melibatkan fisik dan pergerakan untuk anggota tubuh akan membantu meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk otak. Dampaknya akan baik untuk menyegarkan otak dan membantu mempertajam daya ingat. 

Departemen Kesehatan Amerika menganjurkan setiap orang agar setidaknya melakukan aktivitas fisik selama 150 menit seminggu, seperti jalan cepat, jogging, atau lari di treadmill 20 menit sehari. Sebaiknya aktivitas ini dilakukan sepanjang minggu. Jika Anda tidak punya waktu untuk berolahraga secara penuh, cobalah berjalan kaki ke suatu tempat selama 10 menit sepanjang hari. 

2. Kurangi Rokok dan Alkohol

Dikutip dari Everyday Health, sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol memiliki efek samping yang menyebabkan kadar zat besi ke otak menjadi lebih tinggi sehingga bisa membuat fungsi kognitif menurun. Begitu pun dengan rokok yang bisa menyebabkan fungsi otak menjadi melemah. 

Para pakar alzheimer menyarankan untuk mengurangi rokok dan alkohol agar fungsi otak di usia lanjut tetap terjaga sehingga daya ingat tidak menurun drastis. Disarankan konsumsi alkohol per hari tidak melebihi dua gelas. Kalau rokok sangat dianjurkan untuk berhenti total karena dampaknya lebih panjang dan tidak hanya ke otak. 

3. Melakukan Aktivitas Sosial

Selain menjaga aktivitas fisik, aktivitas sosial juga perlu dilakukan untuk menjaga kondisi otak. Aktivitas sosial yang sehat akan membantu otak lebih sehat. Hal ini berdasarkan temuan terkait isolasi diri ternyata menyebabkan volume materi abu-abu yang lebih rendah di otak. Selain itu, dapat meningkatkan risiko lebih tinggi terkena demensia sebesar 26 persen selama periode tindak lanjut yang berlangsung rata-rata 11,7 tahun. 

Penelitian lain juga menyebut jika demensia disebabkan oleh kurangnya pertemuan atau interaksi dengan orang lain. Isolasi diri dapat meningkatkan risiko demensia 28 persen lebih tinggi dalam jangka waktu 9 tahun.

4. Bermain Permainan yang Mengasah Otak

Bermain permainan yang menggunakan strategi akan membantu memperkuat memori otak. Banyak permainan online saat ini menggabungkan banyak konsep ketahanan dan strategi dalam permainan sehingga anak atau orang dewasa yang bermain mendapatkan manfaat kemampuan kognitif. 

Jika ingin mengurangi paparan game online, bisa memanfaatkan permainan tradisional seperti dakon, enklek, catur, atau permainan kelereng. Permainan tersebut bisa menjadi latihan otak atau latihan untuk meningkatkan fungsi kognitif dan dirancang khusus untuk menguji daya ingat, perhatian, kecepatan, fleksibilitas, atau pemecahan masalah. Selain menyenangkan, juga dapat membantu meningkatkan keterampilan tertentu. 

5. Tidur yang Cukup

Dilansir dari Chicago Neurological Service, tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk membantu meningkatkan fungsi memori dan kognitif. Bila siklus tidur REM terjaga dengan baik, otak akan menghubungkan bagian terkait daya ingat dan memproses memori emosional. Kualitas tidur akhirnya mempengaruhi kondisi otak sehingga memiliki waktu untuk memproses semua memori dari hari itu. Usahakan untuk tidur selama 7-9 jam per malam.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |