Airlangga Bantah Isu Reshuffle Penyebab IHSG Anjlok

4 hours ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menepis anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG kemarin disebabkan sejumlah isu yang berkembang di masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IHSG merosot pada perdagangan Selasa, 18 Maret 2025, hingga menyentuh minus 6,11 persen atau di level 6.076. Kondisi ini memicu pembekuan sementara perdagangan (trading halt) oleh PT BEI pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Kemerosotan IHSG kemarin menjadi yang terendah sejak Covid-19. Pada Januari 2020 IHSG turun hingga ke level 6.300. 

Airlangga menilai pasar saham tidak akan memberikan dampak signifikan karena ekonomi Indonesia memiliki fundamental yang kuat. Menurut dia, sejumlah manuver dan sentimen investor kerap tak terbukti.

“Pertama tentu fundamental economy kita kan kuat. Tentunya beberapa isu-isu yang dikembangkan itu tidak benar adanya. Jadi ya diperjelas saja,” kata Airlangga usai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, 18 Maret 2025.

Airlangga mengatakan publik tidak perlu khawatir dengan penurunan IHSG. Ia menuturkan penurunan saham adalah hal lazim di berbagai negara. Bahkan, kata dia, beberapa negara juga mengalami penurunan serupa selama beberapa minggu. 

“Mungkin kemarin kita belum terlalu kena, baru berimbas 1-2 hari,” ujarnya

Politikus Partai Golkar ini mengatakan tidak ada arahan khusus dari Presiden Prabowo ihwal penurunan IHSG. Airlangga juga membantah rumor bahwa dirinya akan mundur dari Kabinet Merah Putih. Ia mengatakan dirinya tetap fokus bekerja seperti biasa. Dia juga membantah isu Menteri Keuangan Sri Mulyani bakal mundur. 

“Tidak ada rencana mundur. Ibu Sri Mulyani, saya sudah komunikasi tadi siang, Ibu juga sedang bekerja penuh. Jadi itu hoaks,” kata Airlangga.

Anjloknya IHSG ditengarai karena rumor mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Peneliti Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Deni Friawan mengatakan rumor mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dari Kabinet Merah Putih menimbulkan ketidakpastian pasar. 

“Pasar itu melihatnya sih simpel saja, kalau bisa isu ini jangan terlalu lama dibiarkan karena malah menandakan atau memberi sinyal ketidakpastian,” ucap Deni ketika dihubungi Tempo pada Senin, 17 Maret 2025. 

Kesimpangsiuran isu ini, kata Deni, justru akan membuat pasar kebingungan. Pelaku ekonomi akan mengambil sikap menunggu dan mengamati momentum tepat atau wait and see. 

Isu reshuffle kabinet menyeruak setelah tulisan pengamat politik Kevin O'Rourke di Reformasi Weekly Review edisi 10 Maret 2025. Kevin menulis bahwa reshuffle kemungkinan terjadi setelah 30 Maret 2025 atau pasca Hari Raya Idul Fitri. 

Kevin mengatakan Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto kemungkinan akan mundur. Kemunduran Sri Mulyani terindikasi dari banyak kewenangannya yang semakin surut. Sri Mulyani, kata Kevin, akan digantikan keponakan Prabowo yang jua wakil menteri keuangan, Thomas Djiwandono. Sementara Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita disebut akan menggantikan posisi Airlangga.

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menepis kabar Sri Mulyani yang akan mundur setelah adanya pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, 12 Maret 2025.

Dia mengatakan pertemuan itu hanyalah berbuka puasa bersama sambil membahas kondisi ekonomi terkini Indonesia. Dia pun sudah mengonfirmasi ke pemerintah bahwa belum ada rencana reshuffle.

"Saya sudah juga cek kepada pemerintah belum ada rencana reshuffle dan kalau kepada bu Sri Mulyani juga belum sempat," kata Dasco setelah kunjungan kerja di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Jumat, 14 Maret 2025, dikutip dari Antara. 

Dinda Shabrina dan Ervana Trikarinaputri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |