Alur Cerita Film 1 Kakak 7 Ponakan yang Jadi Perbincangan di Media Sosial

2 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Film 1 Kakak 7 Ponakan tengah menjadi perbincangan di kalangan pencinta film Tanah Air. Film bergenre drama keluarga garapan sutradara Yandy Laurens ini mengangkat tema yang relevan dengan kondisi zaman, tentang generasi sandwich yang harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Diadaptasi dari sinetron klasik karya Arswendo Atmowiloto tahun 1996, film yang dibintangi oleh Chicco Kurniawan dan Amanda Rawles ini telah tayang di bioskop sejak 23 Januari 2025. Sebelumnya, film yang dikenal dengan judul SaKaTuPo ini tayang perdana dalam Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) pada 7 Desember 2024.

Menghadirkan pendekatan cerita yang relevan dengan kondisi banyak orang, membuat film ini menarik banyak perhatian penggemar film Tanah Air. Lantas, seperti apa sebenarnya alur cerita dari film 1 Kakak 7 Ponakan itu? Berikut rangkuman informasi selengkapnya.

Alur Cerita 1 Kakak 7 Ponakan

Film 1 Kakak 7 Ponakan mengikuti perjuangan Hendarmoko atau Moko, seorang arsitek muda yang baru lulus kuliah. Suatu peristiwa tiba-tiba membuatnya menjadi generasi sandwich, orang yang berada di persimpangan antara impian pribadi dan tuntutan keluarga.

Diceritakan, kehidupan Moko berubah total ketika kakak dan kakak iparnya meninggal di waktu berdekatan. Moko yang tinggal di rumah kakaknya pun harus mengurus dan menjadi orang tua tunggal dari keponakan-keponakannya. Termasuk Ima, keponakannya yang baru lahir.

Hal tersebut membuat Moko memutuskan untuk mengubur mimpinya melanjutkan studi demi mengurus keponakannya. Di samping itu, Moko harus tetap mencari pekerjaan sampingan agar mendapatkan penghasilan dan bisa memenuhi kebutuhan keluarga.

Di sisi lain, kehidupan percintaan Moko juga tak berjalan lancar. Dia lagi-lagi harus mengorbankan perasaannya agar bisa fokus menjadi orang tua tunggal. Setelah beberapa tahun berjalan sendirian, kakak perempuan Moko, Osa, kembali ke Jakarta bersama suaminya, Eka. Mereka pun meyakinkan Moko untuk mulai mengejar mimpinya, menjalani kehidupan yang lebih baik.

Namun ketika peluang untuk kehidupan yang lebih baik itu muncul, Moko merasa dilema karena dihadapkan pada pilihan antara cinta, karier, atau tanggung jawabnya terhadap keponakan-keponakannya. Jalan manakah yang akan diambil Moko?