Anak Usaha ID Food Perkuat Distribusi Beras SPHP Bulog ke Ritel Modern

1 hour ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anak usaha ID Food, Rajawali Nusindo, memperkuat perannya dalam mendukung ketahanan pangan nasional dengan menyalurkan beras SPHP Bulog melalui jaringan ritel modern. Hingga September 2025, perusahaan telah menyalurkan 8,02 juta kilogram beras SPHP ke berbagai pasar modern di seluruh Indonesia.

“Distribusi melalui ritel modern dilakukan karena memiliki jangkauan luas hingga ke tingkat kota dan kabupaten. Dengan begitu, beras SPHP Bulog lebih mudah diakses masyarakat, rantai pasok lebih efisien, serta stabilitas harga di tingkat konsumen tetap terjaga,” ujar Sekretaris Korporasi Rajawali Nusindo, Sofyan Effendi, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Sofyan menjelaskan ritel modern dipilih karena jaringannya terukur dan mampu memperluas jangkauan distribusi. “Masyarakat dapat dengan mudah memperoleh beras SPHP Bulog dengan harga sesuai kebijakan pemerintah, sementara monitoring harga dan pasokan lebih mudah dilakukan,” ucapnya.

Rajawali Nusindo menyalurkan beras SPHP Bulog melalui jaringan ritel modern seperti Indomaret, Alfamart, Hypermart, Lion Superindo, Naga Swalayan, Tip Top, Transmart, Foodhall, dan Hero. Jaringan tersebut dinilai strategis karena mampu menjangkau konsumen akhir sekaligus memudahkan pengawasan harga serta menjaga pasokan.

“Secara nasional, hingga September 2025 Rajawali Nusindo telah menyalurkan beras SPHP Bulog ke lebih dari 30 provinsi di seluruh Indonesia,” kata Sofyan.

Pulau Jawa tercatat sebagai wilayah dengan volume distribusi terbesar, yakni lebih dari 4,9 juta kilogram. Dari jumlah itu, Jawa Barat menerima 1,47 juta kilogram, Jawa Timur 963 ribu kilogram, Jawa Tengah 800 ribu kilogram, Banten 863 ribu kilogram, DKI Jakarta 646 ribu kilogram, serta DI Yogyakarta 190 ribu kilogram.

Di Sumatra, penyaluran mencapai lebih dari 1,6 juta kilogram, dengan penerima terbesar Sumatra Utara 442 ribu kilogram, diikuti Sumatra Selatan 310 ribu kilogram, Lampung 245 ribu kilogram, dan Riau 236 ribu kilogram. Penyaluran juga dilakukan ke Aceh, Bengkulu, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, dan Kepulauan Riau.

Untuk Bali dan Nusa Tenggara, distribusi menembus 350 ribu kilogram, sementara Kalimantan menerima lebih dari 290 ribu kilogram. Di wilayah timur, penyaluran lebih dari 756 ribu kilogram, terbesar di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.

Sofyan menambahkan, pola distribusi beras SPHP dilakukan terpusat melalui distribution center (DC) ritel modern. Skema ini mempercepat rantai pasok dan memastikan ketersediaan produk. “Efisiensi rantai distribusi menjadi kunci agar stok beras SPHP selalu terjaga dan membantu menekan potensi lonjakan harga di pasaran,” lanjutnya.

Selain distribusi, Rajawali Nusindo bersama Bulog menerapkan pengawasan mutu berlapis, mulai dari pengecekan kualitas hingga akurasi stok sebelum produk dikirimkan. “Hal ini memastikan beras SPHP yang diterima masyarakat memiliki standar mutu seragam, baik di Jawa, Sumatra, Kalimantan, hingga kawasan timur Indonesia,” kata Sofyan.

Ke depan, Rajawali Nusindo bersama ID Food dan Bulog akan meningkatkan partisipasi dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) serta menyiapkan skema penyaluran beras premium Bulog melalui ritel modern. Sofyan berharap langkah ini memperluas akses masyarakat terhadap beras berkualitas sekaligus memperkuat peran ritel modern dalam menjaga keterjangkauan harga pangan.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |