Apa itu Efek Nenek, Hikmah Penting Saat Menopause?

3 hours ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Menopause adalah fase alami dalam kehidupan perempuan yang menandai akhir dari siklus menstruasi dan masa reproduksi. Biasanya, menopause terjadi pada perempuan berusia antara 45 hingga 55 tahun, meskipun ada juga yang mengalaminya lebih awal atau lebih lambat. Proses ini disebabkan oleh perubahan biologis yang kompleks di dalam tubuh. Mengapa perempuan mengalami menopause dan apa yang sebenarnya terjadi selama fase tersebut?  

Apa Itu Menopause?

Dilansir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menopause adalah proses biologis yang menandai berakhirnya fungsi ovarium, termasuk berhentinya produksi hormon estrogen dan progesteron secara signifikan. Penurunan kadar hormon ini menyebabkan siklus menstruasi terhenti. Diagnosis menopause biasanya ditetapkan setelah seorang perempuan tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut. Selain perubahan hormonal, menopause juga mempengaruhi berbagai aspek fisik dan emosional.  

Penyebab Menopause  

Seiring bertambahnya usia, jumlah dan kualitas sel telur di ovarium berkurang. Proses ini dikenal sebagai "atresia folikel". Ovarium yang semakin tua juga mulai menghasilkan hormon estrogen dan progesteron dalam jumlah yang lebih sedikit. Penurunan hormon ini tidak hanya mempengaruhi siklus menstruasi tetapi juga menyebabkan gejala seperti hot flashes, gangguan tidur, dan perubahan suasana hati.  

Namun, ada juga kondisi tertentu yang dapat memicu menopause dini, seperti operasi pengangkatan ovarium, kemoterapi, atau gangguan autoimun. Penelitian yang diterbitkan dalam National Center for Biotechnology Information (NCBI), menunjukkan bahwa menopause dapat dihubungkan dengan perubahan metabolisme dan peningkatan risiko penyakit tertentu, seperti osteoporosis dan penyakit kardiovaskular.  

Mengapa Menopause Penting Secara Biologis?  

Menopause mungkin terlihat sebagai akhir dari fungsi reproduksi, tetapi proses ini juga memiliki peran penting dalam evolusi manusia. Dilansir dari nhs.uk, berdasarkan teori evolusi, menopause mempengaruhi perempuan yang lebih tua untuk mengalihkan energi dan perhatian mereka dari reproduksi ke fase perawatan cucu dan anggota keluarga lainnya. Hal ini disebut "efek nenek" (grandmother hypothesis), yang dianggap mendukung keberhasilan generasi berikutnya dalam bertahan hidup dan berkembang.  

Di sisi lain, penurunan hormon estrogen yang signifikan selama menopause juga dikaitkan dengan sejumlah tantangan kesehatan. Estrogen berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang, jantung, dan kulit. Ketika produksinya menurun, risiko osteoporosis, penyakit jantung, dan penuaan kulit menjadi lebih tinggi.  

Faktor yang Mempengaruhi Menopause  

Usia dimana menopause terjadi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk genetika, gaya hidup, dan kondisi medis tertentu. Dilansir dari nia.nih.gov, Perempuan yang merokok, misalnya, cenderung mengalami menopause lebih awal dibandingkan yang tidak merokok. Selain itu, indeks massa tubuh (BMI) juga berperan karena jaringan lemak membantu memproduksi estrogen meskipun dalam jumlah kecil.  

Selain itu, faktor stres dan pola makan yang tidak sehat dapat mempengaruhi waktu terjadinya menopause. Oleh karena itu, menjaga pola hidup sehat tidak hanya membantu mengelola gejala menopause tetapi juga dapat memperlambat onset menopause pada beberapa kasus.  

Meskipun menopause sering kali dianggap sebagai akhir dari masa reproduksi, fase ini sebenarnya adalah bagian alami dari perjalanan hidup perempuan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang proses biologis ini, perempuan dapat lebih siap untuk menghadapi perubahan yang terjadi, baik secara fisik maupun emosional.

Pilihan Editor: Negara dengan Rata-rata Usia Menopause Termuda dan Tertua

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |