Badai PHK Menjelang Ramadan: Sritex hingga Sanken

5 hours ago 10

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang bulan puasa 2025 atau Ramadan 1446 Hijriah, sejumlah perusahaan di Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Berbagai industri mengumumkan pemecatan hingga penutupan operasional secara permanen, mulai dari sektor tekstil hingga komponen listrik.

Lantas, perusahaan apa saja yang melakukan PHK mendekati Ramadan 2025? Berikut beberapa di antaranya: 

  1. Sritex

Perusahaan tekstil legendaris PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex akan menghentikan operasional secara permanen mulai Sabtu, 1 Maret 2025. Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dispernaker) Kabupaten Sukoharjo Sumarno mengatakan karyawan Sritex masih bekerja hingga Jumat, 28 Februari 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Intinya PHK dan telah diputuskan tanggal 26 Februari,” kata Sumarno di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Kamis, 27 Februari 2025, seperti dikutip dari Antara

Adapun jumlah pekerja Sritex yang terdampak PHK imbas putusan pailit, per Januari hingga Februari 2025 mencapai 10.665 orang. Angka tersebut berasal dari empat perusahaan Sritex Group, meliputi PT Sritex Sukoharjo, PT Bitratex Semarang, PT Sinar Pantja Djaja Semarang, dan PT Primayudha Boyolali. 

Koordinator Serikat Pekerja Sritex Group Slamet Kaswanto membenarkan total pekerja yang terkena PHK itu. “Ya (jumlahnya) kisaran itu yang terakhir ini,” ucap Slamet melalui pesan singkat, Jumat, 28 Februari 2025. 

Sementara itu, Sekretaris Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Sritex Sukoharjo Andreas Sugiyono menyebut jumlah pekerja yang terkena PHK di PT Sritex Sukoharjo sekitar 8.800 orang. 

  1. Yamaha Musik

PT Yamaha Musik Indonesia dikabarkan melakukan PHK terhadap 1.100 karyawan. Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KPSI) Said Iqbal mengatakan pemberhentian pekerja terjadi di awal tahun 2025. 

Perusahaan yang berlokasi di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat itu, lanjut dia, telah menonaktifkan 400 buruh. PHK serupa juga terjadi di Jakarta terhadap 700 orang buruh lainnya. 

Menurut Said, hal itu menjadi pertanda ancaman PHK massal, terutama di industri elektronik. “Total buruh PT Yamaha Musik Indonesia yang telah di-PHK pada awal 2025 mencapai 1.100 orang. Kondisi PHK besar-besaran ribuan buruh di dua perusahaan Jepang ini dengan alasan relokasi produksi ke negara asal dan sebagian ke Cina,” ujar Said. 

  1. Sanken

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Dirjen ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Setia Darta mengatakan PT Sanken Indonesia yang berlokasi di kawasan industri MM2100, Cikarang, Bekasi, berencana berhenti beroperasi pada Juni 2025. Menurut dia, informasi itu terdapat di online single submission (OSS). 

“Di OSS itu Juni 2025,” kata Setia ketika dijumpai di Jakarta, Rabu, 19 Februari 2025. 

Pada kesempatan terpisah, Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PSPMI) Sanken Indonesia Dedy Supriyanto mengungkapkan bahwa perusahaan asal Jepang itu belum mengambil sikap atas usulan serikat pekerja untuk menegosiasikan pesangon dan ganti rugi. Oleh karena itu, lanjut dia, 459 pekerja yang akan di-PHK akan kembali merundingkan langkah selanjutnya. 

“Saat ini kami masih mengajukan ganti rugi 60 kali upah,” kata Dedy ketika dihubungi pada Minggu, 23 Februari 2025. 

Septia Ryanthie, Ilona Estherina, dan Dian Rahma Fika berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |