Bahlil Ungkap Pasokan Emas Antam Terdampak Longsor Tambang Freeport

3 hours ago 11

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menilai, longsornya tambang bawah tanah Freeport di Grasberg Block Cave (GBC) dapat memengaruhi pasokan emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

“Sekarang ini kami lagi melakukan evaluasi total. Jadi, produksi konsentrat di Freeport belum dilakukan secara maksimal, maka dengan demikian pasti mengalami kekurangan pasokan,” ujar Bahlil usai penandatanganan nota kesepahaman di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (14/10/2025).

Saat ini, Antam telah menjalin kerja sama dengan PT Freeport Indonesia terkait pembelian sebanyak 30 ton emas, sebagai upaya memenuhi permintaan emas dari masyarakat.

Tambang emas milik Antam di Pongkor, Jawa Barat, hanya mampu memproduksi sekitar 1 ton emas per tahun. Sementara itu, realisasi penjualan emas Antam pada 2024 tercatat mencapai 43 ton, dan tahun ini ditargetkan naik menjadi 45 ton.

Longsornya tambang bawah tanah Freeport di GBC membuat smelter Freeport tidak memperoleh pasokan konsentrat untuk dimurnikan. Padahal, proses pemurnian konsentrat tersebut menjadi tahap penting dalam menghasilkan emas.

“Memang sekarang ini adalah refinery emas kita itu kan di Freeport. Kalau 3 juta konsentrat (tembaga) yang diolah oleh smelter, itu menghasilkan 50 sampai 60 ton emas,” kata Bahlil.

Ia menambahkan, pihaknya bersama Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno akan membahas langkah-langkah yang diperlukan untuk mengoptimalkan pasokan emas bagi Antam.

“Kami lagi membahas dengan Dirjen Minerba langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk kemudian bisa mengoptimalkan kebutuhan daripada Antam terhadap emas itu sendiri,” ucapnya.

Sebelumnya, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR di Jakarta, Senin (29/9), Direktur Utama Antam Achmad Ardianto mengungkapkan ketimpangan antara produksi dan permintaan emas membuat Antam harus mengimpor sekitar 30 ton emas dari Singapura dan Australia.

Ardianto juga mengusulkan agar pemerintah menetapkan aturan yang mewajibkan perusahaan tambang menjual hasil tambang emasnya kepada Antam.

“Sebagian (perusahaan tambang) menjual ke perusahaan perhiasan, tetapi ada juga yang diekspor, karena memang peraturannya tidak meng-encourage orang untuk jual (emas) di dalam negeri,” ujar Ardianto.

sumber : Antara

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |