SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Nuansa budaya dan semangat pelestarian identitas lokal kembali mengemuka di Sragen, Senin (16/6/2025). Pendopo Sumonegaran, Rumah Dinas Bupati Sragen menjadi saksi semaraknya Final Lomba Desain Batik Sragen 2025 yang menyedot perhatian peserta lintas daerah, sekaligus jadi panggung unjuk kreativitas para generasi muda tanah air.
Bukan sekadar perlombaan, acara ini menjadi bagian penting dari langkah strategis Pemerintah Kabupaten Sragen untuk memajukan batik sebagai ikon daerah. Dengan mengangkat tema “Pesona Heritage Batik Sragen”, kegiatan ini menegaskan tekad kuat Sragen untuk menjadikan warisan budayanya sebagai kekuatan promosi di level nasional hingga global.
Pembukaan lomba berlangsung khidmat dan istimewa. Hadir langsung membuka acara, Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, menyampaikan sambutan penuh makna. Tak hanya itu, sejumlah tamu kehormatan turut hadir, termasuk beberapa istri menteri Kabinet Merah Putih. Salah satunya adalah Sri Suparni, istri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, yang ikut memberikan perhatian khusus terhadap kemajuan Sragen.
“Dengan penguatan identitas ini, kita ingin Sragen semakin dikenal secara global, dan kekayaan daerah dapat dipasarkan secara megah di tingkat internasional,” ungkap Bupati Sigit.
Kehadiran Sri Suparni pun membawa pesan inspiratif. Dalam kesempatan tersebut, ia mengungkapkan pengalamannya saat mengunjungi salah satu desa di Sragen.
“Saya masih ingat saat kunjungan ke Desa Juwok, ada seorang warga yang mengalami kendala dalam penggunaan BPJS karena sakit jantung. Namun berkat respon cepat dari Pemkab Sragen, BPJS tersebut langsung aktif dan bisa digunakan. Ini bukti nyata pelayanan publik yang hadir tepat waktu,” tutur beliau, memberikan apresiasi atas pelayanan sigap pemerintah daerah.
Sri Suparni juga menyoroti pentingnya peran strategis situs purbakala Sangiran, yang merupakan salah satu aset budaya dunia. Ia berharap promosi Sangiran bisa semakin meluas, dan mengajak para istri menteri lain untuk terlibat langsung dalam memperkenalkan potensi Sragen ke dunia luar.
Puncak acara ditandai dengan pengumuman para jawara lomba desain batik. Karya-karya para finalis tidak hanya memukau dari sisi visual, namun juga sarat nilai filosofis dan keindahan historis.
Untuk kategori pelajar, nama Altamira Wazha mencuat sebagai juara pertama lewat karyanya bertajuk “Jejak Purba di Bumi Sragen”. Desain batiknya menampilkan kombinasi warna tanah dan langit, merefleksikan kedalaman sejarah dan ketenangan alam Sragen. Motif Homo Erectus menjadi pusat visual, menyimbolkan jejak arkeologis kawasan Sangiran.
Di kategori umum/mahasiswa, Supeni Saputri keluar sebagai juara utama berkat karya “Tapak Sragen Purba”. Motif batik karyanya menggambarkan relasi harmonis antara manusia dan alam dengan sentuhan elemen api, awan, dan daun salam sebagai identitas lokal. Desain tersebut dinilai mampu menyampaikan pesan pelestarian budaya lewat pendekatan modern.
Berikut daftar lengkap pemenang Final Lomba Desain Batik Sragen 2025:
Kategori Pelajar SMP/SMA/SMK:
Juara 1: Altamira Wazha (Jejak Purba di Bumi Sragen)
Juara 2: Nadya Oliviana (Pesona Heritage Batik Sragen)
Juara 3: Rajata Albee (Harapan Untuk Masa Depan)
Harapan 1: Anisa Nur (Batik Sekarsanjaya)
Harapan 2: Bintang Agusttina (Jejak Purba Warna Sragen)
Kategori Umum/Mahasiswa:
Juara 1: Supeni Saputri (Tapak Sragen Purba)
Juara 2: Yuyun Nurkholifah (Raga Purba di Lembah Fosil Bumi Sukowati)
Juara 3: Dimas Pandu (Arca Padaerectus)
Harapan 1: Wiworo (Batik Gading Panguripan)
Harapan 2: Frangky Kurniawan (Tuturan Sangiran)
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.