Bukan dengan Hukuman, Ini Cara Mendisiplinkan Anak Sejak Dini

3 hours ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Mengajarkan disiplin pada anak sebaiknya dilakukan sejak dini. Hal ini dilakukan agar anak bisa tumbuh menjadi orang yang bertanggung jawab serta membantunya dalam membuat keputusan yang bijak saat dewasa nanti. 

Namun, masih banyak orang tua yang belum tahu bagaimana cara mendisiplinkan anak. Tak sedikit yang mungkin masih menggunakan hukuman atau kekerasan fisik untuk mengajari anak nilai disiplin. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Padahal, mendisiplinkan anak dengan pendekatan yang lembut namun konsisten lebih efektif dalam membentuk karakter anak. Anak-anak bukanlah miniatur orang dewasa yang bisa langsung memahami aturan, mereka butuh arahan, teladan, dan dukungan yang konsisten. 

Disiplin bukan soal menakut-nakuti, melainkan membimbing. Dengan metode yang tepat, Anda tak hanya membantu anak memahami batasan, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dan empati sejak dini.

Berikut ini informasi tentang cara mendisiplinkan anak sejak kecil yang bisa orang tua lakukan sesuai saran dari American Academy of Pediatrics (AAP).

American Academy of Pediatrics merekomendasikan beberapa strategi positif yang efektif mengajarkan anak-anak untuk bisa mengelola perilaku mereka. 

1. Beri Contoh

Sebagai orang tua, Anda harus bisa memberikan contoh yang baik pada anak. Ajari mereka untuk membedakan mana yang benar dan yang salah dengan tindakan. Jadilah role model yang baik untuk anak. 

2. Tetapkan Batasan

Berikutnya, Anda bisa menetapkan batasan atau aturan yang jelas dan konsisten yang bisa dipatuhi oleh anak-anak. Pastikan Anda juga menjelaskan aturan ini dengan istilah yang mudah dipahami sesuai usianya.

Sebagai contoh, setelah selesai bermain, anak harus segera membereskan mainannya ke tempat semula, sebelum tidur anak harus gosok gigi dan membersihkan diri, dan berbagai aturan lainnya. Dengan begitu, anak jadi belajar bertanggung jawab.

3. Memberikan Konsekuensi

Cara mendisiplinkan anak sejak dini adalah dengan mengajarkan konsekuensi atas perbuatan mereka. Sebagai contoh, saat anak tidak mau membereskan mainan maka konsekuensinya adalah mainan tersebut akan disimpan dalam gudang atau diberikan pada orang lain. Dalam hal ini, orang tua harus tegas agar anak memahami tanggung jawab pada mainannya sendiri. 

4. Mendengarkan Anak

Saat anak merasa kebingungan, dengarkan ceritanya hingga selesai dan jangan langsung menghakimi. Anda bisa berdiskusi dan membantunya dalam memecahkan masalah yang ia hadapi. Pastikan cara yang Anda gunakan tidak memojokkan mereka. 

5. Berikan Perhatian

Cara paling ampuh untuk mendisiplinkan anak adalah dengan memberikan mereka perhatian. Dengan perhatian ini bisa memperkuat perilaku baik serta mencegah perilaku buruk yang mungkin terjadi. Hal yang perlu diingat, setiap anak pasti menginginkan perhatian orang tuanya. 

Jangan lupa juga untuk memberikan pujian atas hal-hal baik yang anak lakukan, seperti makan dengan lahap, membereskan mainan, merapikan kamar, menggosok gigi, dan lain-lain.

6. Tahu Kapan Harus Menanggapi

Selama anak tidak melakukan hal yang berbahaya, mengabaikan perilaku buruknya bisa jadi cara efektif untuk melatih mereka disiplin. 

Sebagai contoh, anak terus-menerus menjatuhkan kue dengan sengaja. Sebagai orang tua, Anda tak perlu menanggapi dan biarkan saja. Dengan menjatuhkan kue tersebut, ia pun akan menerima konsekuensi bahwa kuenya habis dan tidak bisa dimakan. Mereka pun jadi belajar agar lebih berhati-hati saat membawa kuenya. 

7. Cari Kegiatan Positif

Terkadang, anak melakukan perilaku buruk karena ia merasa bosan. Di sini lah peran orang tua untuk memberikan kegiatan yang positif. Anda bisa mengajak anak bermain sensory atau bermain di luar ruangan agar energinya bisa tersalurkan dengan baik. Terus beri kegiatan positif sekaligus untuk menstimulasi tumbuh kembangnya.

8. Berikan Jeda Waktu

Untuk menciptakan nilai disiplin pada anak, jangan lupa untuk memberinya jeda waktu sambil berkompromi. Hal ini juga bagus untuk membantu mereka dalam mengambil keputusan. 

Sebagai contoh, anak masih belum mau mandi karena masih asyik bermain, maka Anda bisa berkompromi dengan memberikan waktu lima menit lagi. Jika sudah lima menit, maka mereka harus segera mandi. Strategi ini juga bisa membantu anak belajar mengelola dirinya dengan baik. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |