Cara Santai Bupati Rober Atasi Persoalan Pemkab: Duduk, Ngopi, Diskusi

2 weeks ago 30

Bupati Karanganyar, Rober Christanto tengah memimpin rapat dengan cara unik, yakni ngopi bareng di tempat terbuka | karanganyarkab.goid

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Alih-alih menggelar rapat resmi di ruang kerja, Bupati Karanganyar, Rober Christanto memilih jalur berbeda. Ia mengundang para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk duduk santai di halaman belakang rumah dinas, sambil menyeruput kopi pagi dan menyantap kudapan ringan.

Pertemuan yang digelar Rabu pagi (18/6/2025) itu bukan sekadar silaturahmi. Justru di momen santai inilah, diskusi tentang berbagai persoalan strategis daerah dibuka tanpa hambatan protokoler.

“Kita ingin suasana yang tidak kaku. Dengan begini, komunikasi jadi lebih lancar dan masalah-masalah di lapangan bisa disampaikan secara langsung tanpa tekanan,” ujar Bupati kepada wartawan di sela acara.

Diskusi informal itu membahas beragam hal: mulai dari progres program kerja masing-masing dinas, hambatan serapan anggaran, hingga kendala dalam pelayanan publik. Bupati menyebut model komunikasi santai ini jauh lebih efektif dalam menggali aspirasi, ketimbang sekadar membaca laporan tertulis.

Menurutnya, angka-angka dalam dokumen resmi memang penting, namun realitas di lapangan kerap berbeda. Karenanya, perlu ruang komunikasi yang lebih terbuka agar masalah cepat terdeteksi dan ditangani.

“Serapan anggaran bagus kalau berdampak langsung. Jadi bukan soal persenannya, tapi manfaatnya untuk masyarakat,” tegasnya.

Akan Libatkan Camat dan Kades

Bupati Rober tak ingin pertemuan ini hanya berhenti di tataran OPD. Ia berencana memperluas format serupa hingga ke tingkat kecamatan dan desa. Camat, kepala desa, hingga pimpinan BUMD akan turut diundang dalam sesi-sesi serupa ke depannya.

Ia mengaku ingin melihat langsung dinamika pelayanan, infrastruktur, dan isu sosial yang berkembang di setiap kecamatan—bukan hanya mendengar dari laporan tertulis.

“Ke depan kita akan bikin sesi khusus dengan camat dan kades. Kita duduk bersama, saling cerita. Jangan sampai saya hanya dapat laporan bagus di atas kertas, padahal faktanya di bawah tidak sesuai,” tandasnya.

Gaya Kepemimpinan Inklusif dan Terbuka

Langkah Rober tersebut mendapat apresiasi dari sejumlah pihak di internal Pemkab. Mereka menilai pendekatan ini berhasil menciptakan suasana kerja yang lebih egaliter dan menyenangkan, sekaligus mempercepat penyelesaian masalah teknis di lapangan.

Gaya kepemimpinan ini dinilai mencerminkan keterbukaan dan kolaborasi, dua nilai yang sangat dibutuhkan dalam birokrasi modern.

Rober pun menegaskan, dirinya siap menerima masukan dan kritik dari siapa pun, termasuk dari jajarannya sendiri.

“Kalau ada yang belum maksimal, sampaikan. Saya tidak mau ada jarak. Kita semua kerja untuk masyarakat. Jadi, ayo bareng-bareng saling koreksi, saling bantu,” pungkasnya, seperti disadur dari portal resmi Pemkab Karanganyar. [*]

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |