BEI Optimistis Dana Rp 200 Triliun Pemerintah Perkuat Pertumbuhan Ekonomi

1 hour ago 3

Refleksi karyawan berjalan didekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat pada senin pagi dibuka melemah 210,39 poin atau 2,69 persen ke posisi 7.620,10. Sedangkan pada penutupan IHSG masih berada zona merah ke posisi 7.736,06 atau ditutup merosot 1,21 persen dari level 7.830,49.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis kucuran dana sebesar Rp200 triliun milik Pemerintah di simpanan Bank Indonesia kepada sejumlah Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan memberikan dampak pengganda (multiplier effect) pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Saya yakin rencana pemerintah ini sangat baik karena diharapkan dana Rp200 triliun ini memberikan multiplier effect yang besar di sektor riil," kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT BEI Irvan Susandy di Padang, Kamis.

Secara hitung-hitungan, kata dia, anggota Himbara penerima suntikan dana akan kembali menyalurkan kepada masyarakat lewat skema pinjaman. Langkah ini diprediksi bisa menggerakkan perekonomian di tingkat akar rumput.

Irvan mengatakan apabila kucuran dana Rp200 triliun tadi bisa mengakselerasi pergerakan ekonomi, maka otomatis pendapatan masyarakat juga meningkat dengan baik atau dengan kata lain memberikan multiplier effect.

Namun, ia menggarisbawahi bahwa dana negara senilai Rp200 triliun tersebut tidak bisa langsung memberikan dampak pengganda, karena butuh waktu selama beberapa bulan ke depan untuk melihat kontribusi terhadap sektor rill dan sebagainya.

"Terus terang ini pasti butuh waktu, jadi kita lihat bagaimana perkembangannya beberapa bulan ke depan," ujar Irvan.

Dalam kunjungan kerjanya ke Ranah Minang, Irvan mengingatkan agar bank Himbara berhati-hati dalam merealisasikan dana tersebut. Sebab, jangan sampai penyalurannya tidak tepat sasaran sehingga berimbas pada kredit macet atau sejenisnya.

"Kita berharap bank-bank Himbara memberikannya kepada sektor produktif, dan pihak yang memang membutuhkan dana untuk pengembangan usaha sehingga bisa meningkatkan pergerakan sektor rill," harap dia.

Ia mengatakan pada saat suntikan dana Rp200 triliun disalurkan oleh Pemerintah, saham-saham bank Himbara mengalami pergerakan yang positif selama beberapa hari. Namun setelah itu pergerakannya relatif naik turun.

Selain memberikan dampak pertumbuhan ekonomi terutama di sektor riil, BEI menganalisis kebijakan tersebut juga akan memberikan hal positif terhadap bank Himbara terutama dari sisi laporan keuangan tahunan, kata Irvan.

sumber : ANTARA

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |