CekFakta #292 Mengenal Meta AI, ChatBot Meta di Aplikasi WhatsApp

15 hours ago 5

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Selamat Natal dan Tahun Baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi AI kini makin banyak diadopsi, termasuk dalam aplikasi perpesanan seperti WhatsApp. Jika Anda mengamati, ada fitur baru berupa lingkaran berwarna biru dan gradasi merah di kolom pencarian (search) bernama Meta AI. Kira-kira, apa keuntungan dan kelemahan fitur ini saat menggunakannya?

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Yang Perlu Diketahui dari Meta AI

Sejak September 2024, fitur chatbot Meta AI, kecerdasan buatan (AI) milik Meta, sudah tersedia di Indonesia. Belum semua pengguna langsung bisa menikmatinya, tapi berangsur-angsur warganet di Nusantara mulai mendapati ikon baru muncul di aplikasi WhatsApp. Fitur ini dapat diakses di semesta Meta; mulai WhatsApp, Facebook, Instagram, dan Messenger, serta di web Meta.ai. 

Sama halnya AI-generative yang sudah lebih dulu diluncurkan, Meta AI bisa diajak ngobrol layaknya ChatGPT. Selain menjawab pertanyaan, kita bisa mengedit foto, seperti menghapus atau mengganti objek, membuat gambar (generate images) menggunakan AI, termasuk memilih berbagai pilihan jenis suara, bahkan suara selebriti internasional.

Di aplikasi WhatsApp, Meta AI berfungsi sebagai chatbot interaktif. Kita bisa bertanya kepada Meta AI, seperti rekomendasi restoran atau informasi umum lainnya. Jika di-mention atau disebutkan dalam percakapan grup WhatsApp, ia bisa muncul juga dan menjawabnya untuk dilihat oleh seluruh anggota grup. Meta AI juga membantu menerjemahkan teks secara real-time, sehingga memudahkan berkomunikasi dengan orang dari berbagai negara lain.

Namun kini muncul pertanyaan: seberapa aman penggunaan fitur ini? Sebab, di era kecerdasan buatan, data adalah emas berharga yang diperebutkan oleh perusahaan teknologi. Data yang diunggah di jagad internet secara bebas, dibutuhkan untuk melatih generatif AI seperti Meta AI agar semakin “cerdas” (data training).

Nah, penambangan data internet kini menjadi salah satu pertarungan terbesar dalam pengembangan AI. Perusahaan teknologi berpendapat bahwa apa pun yang terpampang di internet secara publik ibarat rimba raya yang bebas dimanfaatkan. Namun, ini pula yang jadi masalah karena menyangkut pelanggaran hak cipta dan privasi. 

Begitu pula dengan Meta AI yang dilatih dengan mengumpulkan data-data dari posting-an Instagram dan Facebook kita. Dilansir MIT Technology Review, sejak Juni 2024 Meta sudah mengumumkan bahwa pihaknya dapat menggunakan data kita untuk melatih model AI generatifnya jika kita mem-posting atau berinteraksi dengan chatbot di Facebook, Instagram, Threads, atau WhatsApp. Bahkan jika kita tidak menggunakan platform Meta apa pun, Meta tetap dapat mengambil data jika orang lain memposting foto kita, contohnya.

Meski begitu, mereka mengklaim tidak menyimpan data dari percakapan personal kita karena bersifat end-to-end encryption. Melalui pernyataan resmi, Chief Product Officer Meta, Chris Cox menjelaskan bahwa hanya foto pengguna publik yang diunggah di Facebook dan Instagram yang akan digunakan untuk pelatihan AI. Perusahaan hanya akan menggunakan data yang tersedia untuk umum dari internet, informasi berlisensi, dan informasi yang dibagikan oleh pengguna dalam produk dan layanan Meta. “Kami tidak menggunakan konten pesan pribadi Anda dengan teman dan keluarga untuk melatih AI kami.”

Pertanyaan berikutnya, apakah Meta AI bisa diandalkan untuk mengecek suatu informasi? Tim Cek Fakta Tempo bereksperimen dengan menanyakan informasi sopir angkot yang mendadak kaya berkat judi online yang sudah diperiksa kebenarannya oleh Tempo dan media lainnya. Meta AI sempat memberikan jawaban halusinasi dari pertanyaan Tempo meskipun sudah diberikan konteks yang dirasa cukup, sampai akhirnya ia meralat jawabannya. Halusinasi AI inilah yang perlu kita waspadai. Tempo pernah membahasnya di sini.

Tangkapan layar mengecek fakta menggunakan Meta AI.

Tangkapan layar percakapan dengan Meta AI

Sejauh ini, Anda sendiri menggunakan Meta AI untuk apa?

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki beragam isu. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi Tipline kami.

Ikuti kami di media sosial:

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |