Cerita Turis yang Berkali-kali Gagal Lewat Autogate Bandara di Bali gara-gara Kaus David Bowie

8 hours ago 10

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang turis Inggris yang baru tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, gagal berulang kali di gerbang otomatis atau autogate. Penyebabnya, sistem artificial intelligence (AI) yang mencocokkan wajah pemegang paspor dengan fotonya terpaku pada gambar di kaus turis itu, yang bergambar mendiang penyanyi David Bowie muda.

Turs bernama Terry Bezant merasa stres karena berulang kali gagal melewati gerbang. “Saya mencoba lima kali untuk melewati penghalang, menggunakan tiga gerbang yang berbeda,” katanya kepada The Independent, 6 Maret 2025. “Tetapi sistem AI Indonesia tidak mau mengalah. Layar terus-terusan meminta saya untuk berkonsultasi dengan petugas, tetapi tidak ada (petugas) yang terlihat.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gerbang otomatis di Bandara I Gusti Ngurah Rai dipasang pada Maret tahun lalu sebanyak 30 unit. Pada September 2024, Direktorat Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM menambahkan 90 autogate lagi, 60 unit dioperasikan di terminal kedatangan, sedangkan sisanya 30 unit autogate berada di terminal keberangkatan. Autogate ini memangkas waktu pemeriksaan keimigrasian di bandara menjadi 15-25 detik per orang. Menurut uji coba, tingkat kesuksesan gerbang otomatis ini mencapai 98 persen. 

Istri Bezant, Deborah, melewati pembatas otomatis dengan lancar dan menunggu suaminya. "Saat saya hampir putus asa, Deborah dengan cemerlang mengidentifikasi masalahnya," kata Bezant. "Mesin bodoh itu mencoba mencocokkan foto paspor saya dengan gambar David Bowie muda yang terpampang di kaus saya. Anehnya, tampaknya hanya ada sedikit tumpang tindih."

Dengan menggunakan AI, diketahui bahwa gambar David Bowie itu diambil dari 1969, saat bintang itu berusia 22 tahun. Sementara, Bezant berusia 74 tahun.

Ia tak mau melepaskan kaus bergambar David Bowie itu karena menghormati Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim. Akhirnya dia menggunakan jaket bulu tebal untuk menutupi gambar itu, di tengah suhu tropis. Setelah itu, dia baru bisa berjalan ke gerbang kedatangan bandara.

Kembali menjelang Nyepi

Setelahnya, pasangan tersebut tidak menghadapi masalah lebih lanjut dan menikmati liburan pulau yang telah direncanakan. Rencananya, mereka akan berlibur beberapa pekan dan baru pulang sebelum Nyepi 29 Maret, saat Bali ditutup untuk segala aktivitas, termasuk bandaranya. 

Saat Nyepi, wisatawan sudah diperingatkan untuk mengikuti aturan yang berlaku di pulau itu. Pemerintah Australia, misalnya, sudah memperingatkan para pelancong mengenai bagaimana melewati hari hening yang diperingati mulai pukul 6 pagi pada tanggal 29 Maret hingga pukul 6 pagi pada tanggal 30 Maret. "Anda akan diminta untuk tetap berada di dalam ruangan, mematikan lampu, dan meminimalkan kebisingan. Toko-toko, restoran, dan tempat wisata akan ditutup meskipun hotel akan tetap beroperasi. Pergerakan atau perjalanan, pekerjaan fisik, dan segala bentuk hiburan dan rekreasi dilarang," demikian peringatan tersebut. 

Autogate Kegagalan AI mengenali wajah pelancong bukan hanya terjadi di Indonesia. Di beberapa bandara Inggris, autogate beberapa kali mengalami kegagalan tahun lalu sampai penumpang mengalami antrean panjang pada Maret tahun lalu, menurut The Independent

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |