Curi Ratusan Tiket Konser Taylor Swift, Dua Orang Ditangkap di New York

5 hours ago 12

TEMPO.CO, Jakarta - Dua orang telah ditangkap dan didakwa karena diduga mencuri lebih dari 900 tiket konser, sebagian besar dari The Eras Tour Taylor Swift. Dalam menjalankan aksinya, mereka meraup keuntungan lebih dari 600 ribu dolar AS antara Juni 2022 dan Juli 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir dari Variety, jaksa dari Kantor Kejaksaan Distrik di Queens County, New York, Amerika Serikat mengatakan Tyrone Rose dan Shamara P. Simmons didakwa atas pencurian besar-besaran, pemalsuan komputer, konspirasi, dan pemalsuan. Keduanya diduga membawa kabur sekitar 993 tiket The Eras Tour dan konser Ed Sheeran dan Adele. Mereka diduga melibatkan akses ke jaringan StubHub untuk mencuri ratusan tiket dan menjualnya kembali. Keduanya terancam hukuman penjara antara 3 hingga 15 tahun jika terbukti bersalah.

Memanfaatkan Konser Taylor Swift

Rose dan kaki tangannya yang lain bekerja untuk Sutherland, kontraktor pihak ketiga untuk StubHub di Kingston, Jamaika. Mereka menggunakan akses ke sistem StubHub untuk mencegat tiket. Jaksa mengklaim bahwa mereka mencuri URL untuk tiket yang sudah terjual dan mengarahkan URL tersebut ke Simmons dan kaki tangannya yang kini telah meninggal. Mereka mengunggah tiket tersebut di StubHub dan menjualnya kembali untuk mendapatkan keuntungan selama Juni 2022 hingga Juli 2023.

"Menurut dakwaan, para terdakwa ini mencoba menggunakan popularitas tur konser Taylor Swift dan acara-acara besar lainnya untuk mendapatkan keuntungan dengan mengorbankan orang lain," kata Jaksa Distrik Melinda Katz.

The Hollywood Reporter melaporkan, sejak Juni 2022 hingga Juli 2023, ada sekitar 350 pesanan StubHub untuk hampir 1.000 tiket dicuri oleh tim kejahatan dunia maya. Sebagian besar tiket ditujukan untuk artis-artis ternama, termasuk Taylor Swift, Adele, dan Ed Sheeran, serta pertandingan NBA dan Kejuaraan Tenis AS Terbuka. Penyelidikan masih berlangsung untuk menentukan sejauh mana skema tersebut dan pihak lain yang terlibat.

“Penangkapan ini menyoroti kewaspadaan Unit Kejahatan Dunia Maya dan Mata Uang Kripto di kantor saya serta pentingnya bekerja sama dengan mitra industri kami untuk memerangi aktivitas penipuan dan memastikan perlindungan konsumen," ujar Melinda Katz.

Pernyataan Pihak StubHub

Kepala bagian hukum di StubHub, Mark Streams membuat pernyataan menanggapi kasus ini. Setelah menemukan skema kriminal ini, ia mengatakan StubHub segera melapor ke vendor layanan pelanggan pihak ketiga, Sutherland Global Services (SGS), serta ke Kantor Kejaksaan Distrik Queens dan penegak hukum Jamaika.

"Orang-orang yang terlibat, karyawan SGS, mengeksploitasi kerentanan sistem untuk menjual kembali tiket secara curang. Mereka dengan cepat diidentifikasi dan dihentikan," ucap Mark. Menurutnya, StubHub telah mengganti atau mengembalikan semua pesanan yang teridentifikasi terkena dampak. Perusahaan itu memastikan untuk memperkuat langkah-langkah keamanan.

The Eras Tour disebut sebagai tur penyanyi pop terbesar dalam sejarah. Taylor Swift yang mengakhiri turnya di seluruh dunia pada Desember 2024 dengan perolehan penjualan lebih dari 2 miliar dolar. Harga tiket awal rata-rata untuk tur tersebut adalah 204 dolar, sedangkan harga rata-rata di pasar sekunder adalah 1.652 dolar per tiket.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |