Daftar Perusahaan yang Diajak Bill Gates Kerja Sama Produksi Vaksin TBC

6 hours ago 11

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksin tuberkulosis atau TBC M72/AS01E yang dikembangkan Bill Gates melalui Bill & Melinda Gates Foundation akan diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero). Menurut dia, hal itulah yang melatarbelakangi pemerintah Indonesia menerima tawaran untuk menjadi lokasi uji coba vaksin.

“Sekarang kami sedang clinical trial (uji klinis). Kami akan minta Bio Farma mendampingi agar bikinnya jangan di Singapura. Jangan di tempat lain,” kata Budi usai peluncuran program pemberantasan TBC di Kantor Kelurahan Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 9 Mei 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain menjajaki kerja sama dengan Bio Farma, Bill Gates melalui anak usaha Bill & Melinda Gates Medical Research Institute (Gates MRI) diketahui mengembangkan vaksin TBC M72/AS01E bersama GlaxoSmithKline (GSK) sejak awal 2020-an. Pendanaannya berasal dari Gates Foundation, Wellcome, dan GSK. 

Melansir laman resmi Gates MRI, vaksin TBC M72/AS01E dirancang dan dievaluasi secara klinis oleh GSK hingga fase pembuktian konsep (Fase 2b). Selain itu, dalam pengembangannya juga bermitra dengan Aeras dan International AIDS Vaccine Initiative (IAVI). 

Profil GlaxoSmithKline

Melansir laman resminya, GSK berawal dari apotek Plough Court Pharmacy yang didirikan oleh apoteker Silvanus Bevan di London, Inggris pada 1715. Sejak 1792, anggota pendiri Royal Pharmaceutical Society William Allen bergabung dan menjadi mitra. 

Pada 1856, apotek Plough Court Pharmacy berubah nama menjadi Allen & Hanburys. Perusahaan tersebut akhirnya diakuisisi oleh Glaxo Laboratories, salah satu perusahaan dari GSK. 

Setelah Glaxo Laboratories mengambil alih Allen & Hanburys, perusahaan memproduksi obat asma pertama pada 1969, diikuti oleh obat pencegah berbasis steroid pertama tiga tahun kemudian. Perusahaan juga memproduksi berbagai jenis obat-obatan, seperti alat inhaler serbuk kering dan antibiotik dari penisilin. 

Lalu pada 1989, SmithKline Beckman Corporation bergabung dengan Beecham Group untuk membentuk SmithKline Beecham. Di sisi lain, pada pertengahan 1980-an, Wellcome Trust menjual saham Wellcome Foundation kepada publik untuk membentuk Wellcome plc. 

Pada 1959, Wellcome Trust menjual sisa saham kepada Glaxo untuk membentuk perusahaan farmasi terbesar di dunia, yaitu Glaxo Wellcome. Baru pada Januari 2000, Glaxo Wellcome mengumumkan akan bergabung dengan SmithKline Beecham untuk mendirikan GlaxoSmithKline. 

Daftar Petinggi GlaxoSmithKline

Ketua Non-Eksekutif GSK saat ini, yaitu Sir Jonathan Symonds. Selanjutnya, jajaran Dewan Direksi perusahaan lainnya, meliputi Chief Executive Officer (CEO) Dame Emma Walmsley, Chief Financial Officer (CFO) Julie Brown, Direktur Non-Eksekutif Independen Elizabeth (Liz) McKee Anderson, dan Direktur Non-Eksekutif Independen Senior Charles Bancroft. 

Direktur Non-Eksekutif Hal Barron, Direktur Non-Eksekutif Independen Anne Beal, Direktur Non-Eksekutif Wendy Becker, Direktur Non-Eksekutif Harry (Hal) C Dietz, Direktur Non-Eksekutif Jeannie Lee, Direktur Non-Eksekutif Gavin Screaton, dan Direktur Non-Eksekutif Vishal Sikka. 

Nama lain dalam daftar petinggi GSK, meliputi Chief People Officer Diana Conrad; Senior Vice President (SVP) and Group General Counsel, Legal, and Compliance James Ford; SVP Global Communications and CEO Office Sally Jackson; serta Chief Commercial Officer Luke Miels. 

Lalu, Chief Digital and Technology Officer Shobie Ramakrishnan; President Corporate Development David Redfern; President Global Supply Chain Regis Simard; President Global Affairs Phil Thomson; CEO ViiV Healthcare and President Global Health Deborah Waterhouse; dan Chief Scientific Officer Tony Wood. 

Dede Leni Mardianti dan Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 
Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |