Deepfake: Cara Kerja dan Bahaya Teknologi AI Ini

18 hours ago 11

TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah meningkatkan kekhawatiran, salah satunya adalah deepfake. Teknologi ini juga menimbulkan sisi negatif karena kemampuannya yang disalahgunakan dalam memanipulasi kenyataan dengan cara yang sangat meyakinkan. Lantas, apa sebenarnya deepfake itu? Bagaimana cara kerjanya, dan apa saja jenis-jenisnya?

Apa Itu Deepfake?

Deepfake adalah teknologi yang memanfaatkan kecerdasan buatan, khususnya teknik deep learning, untuk menciptakan gambar, video, dan rekaman audio palsu yang tampak nyata. Istilah ini sendiri merupakan gabungan dari "deep learning" dan "fake", menggambarkan kemampuan AI untuk menciptakan konten tiruan yang sangat mirip.

Teknologi ini bisa mengubah konten yang sudah ada, seperti mengganti wajah seseorang dalam video dengan wajah orang lain, atau bahkan menciptakan konten baru secara keseluruhan yang menunjukkan seseorang mengatakan atau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah terjadi.

Bahaya Deepfake

Bahaya utama dari deepfake adalah kemampuannya menyebarkan informasi palsu seolah berasal dari sumber tepercaya. Deepfake dapat digunakan dalam berbagai kejahatan digital, mulai dari penipuan investasi, pemerasan, penyebaran hoaks politik, hingga pelecehan berbasis konten manipulatif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Misalnya, pada tahun 2024, terjadi kasus di Hong Kong di mana seorang karyawan mentransfer dana sebesar $25 juta setelah melihat video deepfake yang menampilkan wajah pimpinan perusahaannya. Bahkan selebritas seperti Jo In-sung dan Song Hye Kyo pun pernah dijadikan korban dalam video investasi palsu.

Cara Kerja Deepfake

Deepfake tidak sekadar hasil editan biasa atau rekayasa menggunakan photoshop. Deepfake menggunakan algoritma khusus yang menganalisis data dari rekaman atau gambar yang ada dan memanipulasinya dalam konteks yang baru menggunakan teknik pembelajaran mesin (machine learning).

Deepfake bekerja dengan memanfaatkan dua algoritme utama, yakni generator dan diskriminator. Generator bertugas menghasilkan konten digital awal dengan membentuk data pelatihan berdasarkan output yang diharapkan, sementara diskriminator mengevaluasi sejauh mana konten tersebut tampak nyata atau justru palsu.

Proses ini berlangsung secara berulang, sehingga generator semakin mahir dalam menghasilkan konten yang tampak autentik, sedangkan diskriminator terus meningkatkan kemampuannya dalam mendeteksi kekurangan yang harus diperbaiki.

Jenis-Jenis Deepfake

Dilansir dari TechTarget, berikut beberapa pendekatan dan jenis deepfake yang umum digunakan:

1. Deepfake Video Sumber
Menggunakan video asli dari target, lalu atribut seperti ekspresi wajah dan bahasa tubuh dipetakan ke video target menggunakan autoencoder. Teknologi ini melibatkan encoder untuk mengenali fitur wajah dan decoder untuk menyuntikkan fitur tersebut ke video lain.

2. Pertukaran Wajah (Face Swap)
Teknik ini menggantikan wajah seseorang dalam sebuah video dengan wajah orang lain. Umumnya digunakan dalam pembuatan meme atau konten hiburan, namun juga rawan disalahgunakan untuk penipuan atau penyebaran konten dewasa ilegal.

3. Deepfake Audio
Membuat tiruan suara seseorang dengan sangat mirip. GAN dan teknik pemrosesan bahasa alami (Natural Language Processing/NLP) digunakan untuk meniru nada suara, aksen, dan gaya bicara target. Banyak digunakan dalam gim video dan layanan pelanggan otomatis.

4. Sinkronisasi Bibir (Lip Sync)
Teknologi ini membuat mulut seseorang dalam video seolah-olah menyebutkan kalimat tertentu berdasarkan audio. Jika audio juga hasil deepfake, maka efek penipuannya menjadi berlipat ganda.

Teknologi Pendukung Deepfake
Untuk menghasilkan konten deepfake, berbagai teknologi AI dan perangkat keras digunakan, antara lain:

- GAN (Generative Adversarial Network)
- CNN (Convolutional Neural Network) untuk analisis data visual
- Autoencoder untuk mengkode dan mendecode atribut target
- NLP (Natural Language Processing) untuk kloning suara
- Komputasi performa tinggi (HPC) untuk proses rendering
- Perangkat lunak pengedit video berbasis AI

Beberapa alat populer yang digunakan untuk membuat deepfake dalam hitungan detik antara lain: Deep Art Effects, Deepswap, Deep Video Portraits, FaceApp, FaceMagic, MyHeritage, Wav2Lip, Wombo, dan Zao.

Ni Made Sukmasari dan Rizki Dewi Ayu turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |