Dirjen Bimas Buddha Tegaskan Komitmen Peningkatan Kesejahteraan Guru Agama

6 hours ago 10

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi, hadiri Dialog Media dengan tema “Kemenag dan Kesejahteraan Guru Agama”. Kegiatan ini melibatkan sejumlah media dengan tujuan menyampaikan capaian kinerja serta membuka ruang diskusi terkait upaya Kementerian Agama dalam memperjuangkan kesejahteraan guru agama.

Supriyadi menyampaikan bahwa Ditjen Bimas Buddha membedakan beberapa jenis guru agama Buddha. Ada guru yang mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha pada satuan pendidikan, dan ada pula guru yang mengajar pada satuan pendidikan keagamaan Buddha formal yang disebut Dhammasekha.

Satuan pendidikan Dhammasekha ini terdiri atas Nava Dhammasekha, Mula Dhammasekha, Muda Dhammasekha, dan Utama Dhammasekha dan juga ada guru yang mengajar pada sekolah non formal yang biasa yakni Sekolah Minggu Buddha.

Dirjen menyebut untuk jumlah guru Pendidikan Agama Buddha secara nasional berjumlah 1640 orang dengan rincian guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) 623 orang, Guru PPPK 194 orang dan guru non ASN 823 orang.

“Keberadaan mereka telah menjadi perhatian kami. Saat ini, seluruh guru sudah melalui proses sertifikasi dengan jumlah yang telah tersertifikasi mencapai 911 orang, sedangkan yang belum sertifikasi sebanyak 729 orang. Proses Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Band 1 telah diselesaikan pada tahun 2025 dengan total kurang lebih 373 peserta, dan 372 dinyatakan lulus, sementara 1 peserta dinyatakan belum lulus atau retaker. Dan kita ikutkan pada bath 3 dengan jumlah peserta 143 orang dan dijadwalkan selesai pada 3 November 2025,” jelasnya pada Rabu 29/10/2025).

Lebih lanjut kata Dirjen bahwa dari semua guru Pendidikan Agama Buddha sampai saat ini tersisa sekitar 200 orang dan akan diselesaikan tahun 2026. Dan yang sudah lulus sertifikasi pemerintah dalam hal ini Ditjen Bimas Buddha berkewajiban akan menyediakan alokasi anggaran untuk pembayaran TPG para guru yang sudah tersertifikasi.

Menyikapi efisensi subsisi untuk KKG dan MGMP Ditjen Bimas Buddha melakukan upaya pemberian sinergi program dengan organisasi Persatuan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) dalam meningkatkan kompetensi belajar dan diberikan ruang untuk membangun sebuah sistem yang disebut dengan Learning Management System (LMS) Belajar buddha.

“Disini kami memberikan ruang kepada mereka untuk menuangkan kapasitasnya menyiapkan materi pembelajaran dan juga materi penunjangnya per semester per tatap muka. Dalam sistem ini di buka bersama untuk saling belajar diantara para guru dan siswa,” terang Supriyadi.

Dirjen juga menyebut bahwa masih terdapat hal penting yang perlu diselesaikan terkait dengan guru pada satuan pendidikan formal, yakni Nawa Dhammasekha, Mula Dhammasekha, Muda Dhammasekha, dan Utama Dhammasekha. Dirinya menyampaikan bahwa pihaknya akan merencanakan dan mengupayakan agar para guru tersebut dapat mengikuti Program Peningkatan Profesi Guru sesuai dengan persyaratan yang berlaku, sehingga mereka memiliki kesempatan dan hak yang sama untuk memperoleh penghargaan atas tugas dan pengabdiannya.

sumber : Antara

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |