Gencatan Senjata Gaza-Israel, Dunia Saksikan Kemenangan Palestina

4 hours ago 9

Home > News Tuesday, 14 Oct 2025, 00:03 WIB

Israel sebagai penjajah tidak bisa mengalahkan tekad dan semangat juang rakyat Palestina yang tidak kenal lelah.

Massa aksi mengikuti Aksi Palestina Merdeka di depan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Jakarta, Ahad (6/10/2024). Foto: Republika/Thoudy BadaiMassa aksi mengikuti Aksi Palestina Merdeka di depan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Jakarta, Ahad (6/10/2024). Foto: Republika/Thoudy Badai

MAGENTA -- Pemerintah Israel resmi mengesahkan kerangka kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok Hamas. Langkah ini membuka jalan bagi penghentian serangan di Gaza dalam waktu 24 jam serta pembebasan sandera Israel.

Kesepakatan tersebut juga disetujui kabinet Israel pada Jumat (10/10/2025) dini hari, sekitar sehari setelah para mediator mengumumkan tercapainya perjanjian untuk membebaskan sandera Israel dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina.

Menurut Sekretaris Jenderal Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Suhartono, perlawanan pejuang Palestina, khususnya Hamas, berhasil membuat Israel tidak bisa lagi mengalahkan mereka secara militer.

“Kesepakatan gencatan senjata yang terjadi saat ini bisa dianggap sebagai kemenangan bagi pejuang Palestina. Meskipun banyak tantangan yang masih ada, perjuangan ini menunjukkan bahwa Israel, sebagai penjajah, tidak bisa mengalahkan tekad dan semangat juang rakyat Palestina yang tidak kenal lelah,” tutur Suhartono dalam keterangan, Jumat (10/10/2025).

Ia juga mengkritik keras aksi-aksi Israel yang dinilai telah melakukan kejahatan perang terhadap warga Palestina, termasuk anak-anak yang menjadi korban dari serangan yang terus-menerus.

BACA JUGA: On This Day: 3 Februari 1969 Yasser Arafat Dilantik Sebagai Ketua PLO, All Out untuk Palestina

Suhartono menyebut bahwa apa yang dilakukan Israel merupakan sebuah bentuk "pembunuhan perlahan secara sistematik" yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

“Tujuan utama dari Israel adalah untuk menghapuskan identitas Palestina dan membuat rakyat Gaza hidup dalam ketakutan dan penderitaan tanpa akhir,” katanya.

Menurutnya, solusi dua negara justru menguntungkan Israel dan memperpanjang eksistensi negara penjajah tersebut.

"Solusi dua negara ini hanyalah cara untuk mengakui eksistensi Israel, yang pada kenyataannya adalah penjajah, Israel tidak akan pernah mengakui kedaulatan Palestina dan akan terus berusaha menundukkan rakyat Palestina dengan cara yang sangat kejam,” ujarnya.

Suhartono memandang bahwa Hamas sebagai satu-satunya kekuatan yang dapat melawan penjajahan Israel. Ia menilai bahwa meskipun ada upaya internasional untuk mendesak gencatan senjata, perjuangan Palestina masih jauh dari selesai.

BACA JUGA: Benedict Cumberbatch Hingga Eric Cantona Meriahkan Konser Solidaritas Palestina, Hasilkan Rp 34 Miliar

Image

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |