Gibran Sebut Mata Pelajaran AI Masuk Kurikulum SD hingga SMA di Tahun Ajaran Baru

14 hours ago 12

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming mengatakan, pemerintah memutuskan memasukkan mata pelajaran kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) pada kurikulum sekolah di tahun ajaran baru. Mata pelajaran AI akan ada di tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Putra sulung mantan presiden Jokowi itu menyampaikan itu ketika menghadiri Studium Generale bertajuk Creative Job Opportunity with AI di Auditorium Kampus Anggrek, Binus University, Jakarta Barat, pada Jumat, 2 Mei 2025. Acara ini merupakan kolaborasi antara Binus University dan komunitas AI AICO. 

"Nanti di tahun ajaran baru kita mulai memasukkan kurikulum AI [atau] pelajaran AI di tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK," ujar dia dalam keterangan resmi, Sabtu, 3 Mei 2025.

Dalam sambutannya, Gibran mengungkapkan bahwa dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo di Istana, pemerintah telah memutuskan untuk segera memasukkan pembelajaran AI ke dalam kurikulum pendidikan nasional.

Menurut dia, pentingnya pembelajaran AI sejak dini disebabkan oleh peran teknologi ini yang akan menjadi kunci di berbagai aspek kehidupan masa depan. Oleh karena itu, generasi muda diharapkan tidak hanya mampu memanfaatkan AI, tetapi juga menciptakan solusi inovatif yang berdampak bagi kemajuan bangsa dan dunia.

Sebagai contoh penerapan AI, Gibran menyebut penggunaan teknologi ini oleh PT Jasa Marga dalam memantau lalu lintas di ruas tol selama libur Lebaran serta penerapan AI Face Recognition oleh PT KAI.

"Jasa Marga sudah pakai AI [di sana] stafnya anak-anak muda semua. Mereka bisa melihat trafik di sepanjang ruas-ruas tol, jadi bisa tahu kapan harus dibikin one way atau contraflow. Di KAI ada kamera canggih pakai AI face recognition. Jadi, kalau ada pencuri [bisa] ketahuan," kata dia.

Menutup sambutannya, Gibran berpesan kepada generasi muda untuk menguasai teknologi digital dan ekonomi masa kini agar dapat menjadi pionir dalam inovasi dan siap menghadapi tantangan ekonomi serta industri masa depan.

"Indonesia ini tidak pernah kehabisan anak-anak pintar. Semuanya kreatif dan kalian harus bisa meng-embrace teknologi-teknologi terkini salah satunya AI, crypto, blockchain, dan yang lainya," ujar dia.

Adapun rencana mengikutsertakan mata pelajaran coding dan AI ke dalam kurikulum sekolah merupakan usulan yang dicetuskan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 

“Jangan sampai kita kalah dengan India. Karena sekali lagi Bapak-Ibu, untuk menuju Indonesia emas kita butuh generasi emas. Kita ingin lebih banyak lagi ahli-ahli coding, ahli-ahli AI, ahli-ahli machine learning, dan lain-lainnya,” kata Gibran saat memberi sambutan dalam rapat koordinasi evaluasi pendidikan dasar dan menengah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Senin, 11 November 2024.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti sebelumnya menyatakan mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) akan menjadi bagian dari kurikulum sekolah mulai semester depan. Kedua subjek tersebut, kata dia, bukan termasuk mata pelajaran wajib melainkan mata pelajaran pilihan.

“Terkait dengan pendidikan coding dan artificial intelligence (AI) yang mulai semester depan akan menjadi kurikulum atau mata pelajaran pilihan di sekolah,” ujarnya dalam konferensi pers yang digelar di depan kantor Kemendikdasmen, Jakarta Pusat pada Ahad, 2 Februari 2025.

Mu'ti menilai pembelajaran berkaitan dua materi tersebut penting, bahkan harus diberikan sejak jenjang sekolah dasar. Namun, ia melanjutkan dalam penerapannya nanti tetap perlu disertai arahan terkait pemanfaatannya, mengingat era serba digital seperti saat ini.

“Tentu saja penguasaan teknologi itu penting, bahkan memang harus, tetapi penggunaannya tentu harus dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan yang positif, yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat,” kata Mu’ti.

Hanin Marwah berkontribusi dalam tulisan ini.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |