Mengenal Vasektomi, Prosedur KB Pria dengan Beberapa Risiko

3 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana menjadikan vasektomi atau KB pria sebagai syarat menerima bantuan sosial (bansos). Selain bansos, Dedi juga mengusulkan agar warga yang bersedia vasektomi akan diberikan insentif senilai Rp 500 ribu.

Dedi mengaku sering menerima permintaan tolong orang terkait biaya melahirkan dengan nominal yang tinggi. 

"Nah, kalau orang tidak punya kemampuan untuk membiayai kelahiran, membiayai kehamilan, membiayai pendidikan, ya jangan dulu ingin menjadi orang tua dong," kata Dedi pada Selasa, 29 April 2025.

Pengertian Vasektomi

Vasektomi juga dikenal sebagai Metode Operasi Pria (MOP). Metode kontrasepsi vasektomi merupakan kontrasepsi permanen dengan memotong saluran sperma, namun memungkinkan pria tetap dapat mengalami ejakulasi dan orgasme.

Vasektomi dibagi menjadi dua jenis, yaitu vasektomi konvensional dan vasektomi tanpa pisau bedah. Dalam prosedur vasektomi konvensional, prosedur dilakukan dengan membuat sayatan pada kedua sisi skrotum, yaitu bagian atas skrotum dan bagian bawah penis untuk menghilangkan vas deferens

Sementara itu, vasektomi tanpa pisau bedah menggunakan penjepit kecil untuk menahan saluran yang akan dipotong untuk membuat lubang kecil pada kulit skrotum dan memotong bagian saluran sebelum mengikatnya. Prosedur tanpa pisau bedah tidak memerlukan jahitan dan menjadi populer karena minim risiko dan komplikasi.

Prosedur Vasektomi

Sebelum memulai vasektomi, dokter kembali memastikan dan berdiskusi dengan pasien terkait pengambilan keputusan vasektomi. Pasien vasektomi diharapkan memiliki keputusan yang matang dan memahami dampak dari prosedur tersebut.

Selanjutnya, maka operasi dapat dilakukan. Prosedur operasi vasektomi anya memakan waktu sekitar 10 hingga 30 menit. Setelah memberi anestesi lokal, dokter segera membuat sayatan yang akan pulih seiring berjalannya waktu.

Setelah melakukan operasi, pasien kemungkinan mengalami pembengkakan atau rasa sakit setelah vasektomi. Namun, kondisi tersebut sebenarnya tidak akan bertahan lama dan segera menghilang. Selama proses pemulihan pasca operasi, dokter akan meminta pasien untuk melaporkan infeksi. Namun, efek samping yang terjadi diperkirakan memiliki persentase hanya sebesar 1-2 persen.

Efektivitas Vasektomi

Vasektomi menjadi salah satu jenis kontrasepsi yang paling efektif dengan tingkat keberhasilan mencapai 99 persen. Artinya, kurang dari 1 di antara 100 orang wanita mengalami kehamilan setelah satu tahun pria menjalani prosedur vasektomi.

Waktu yang direkomendasikan untuk melakukan tes lanjutan agar memastikan tidak ada sperma yang tersisa di kepala penis setelah vasektomi adalah 8-16 minggu. Selain itu, dalam beberapa kasus, saluran vas deferens dapat kembali terhubung dengan tidak terduga. Akan tetapi, kondisi tersebut tergolong jarang terjadi setelah proses operasi.

Mitos Vasektomi

Dilansir dari Antara, vasektomi berbeda dengan kebiri dan tidak berpengaruh pada fungsi testis dan produksi testosteron. Selain itu, vasektomi tidak akan mempengaruhi hasrat seksual, termasuk tidak mengganggu ereksi atau ejakulasi. Vasektomi tetap mengeluarkan air mani saat ereksi atau ejakulasi, namun kandungan sperma di dalamnya menghilang setelah melakukan vasektomi.

Metode ini tidak menyebabkan penyakit jantung atau meningkatkan risiko kanker. Operasi vasektomi dengan risiko kompilasi atau efek samping yang rendah ini memungkinkan pasien dapat langsung pulang ke rumah tanpa harus rawat inap.

Ricky Juliansyah dan Dimas Kuswantoro berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Ragam Alat Kontrasepsi Pria, Termasuk Vasektomi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |