Gonjang-ganjong Tesla Soal Elon Musk

5 hours ago 10

TEMPO.CO, Jakarta - Gonjang-ganjing kepemimpinan di Tesla kembali mencuat setelah laporan dari Wall Street Journal (WSJ) menyebut bahwa dewan direksi perusahaan tersebut tengah mempertimbangkan pergantian posisi CEO.

Dikutip dari laman Axios, laporan itu mengungkap bahwa sejak Maret 2025, dewan direksi mulai menghubungi firma pencari eksekutif guna mengevaluasi calon pengganti Elon Musk. Isu ini muncul di tengah performa Tesla yang sedang menurun dan meningkatnya keterlibatan Musk dalam pemerintahan Amerika Serikat.

Elon Musk saat ini diketahui menjabat juga sebagai penasihat senior Presiden Donald Trump dan memimpin lembaga baru bernama Departemen Efisiensi Pemerintah AS (DOGE). Keterlibatannya di sektor publik memicu kekhawatiran bahwa fokus Musk terhadap Tesla mulai terganggu. Menyusul munculnya kabar ini, saham Tesla mengalami penurunan tajam hingga 45 persen sepanjang tahun 2025, sebelum sedikit membaik setelah muncul klarifikasi dari internal perusahaan. Penurunan ini juga dipicu oleh laporan kinerja keuangan Tesla di kuartal pertama, di mana laba perusahaan anjlok hingga 71 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dewan Direksi Tesla dikabarkan berupaya mengganti Elon Musk dengan Chief Executive Officer (CEO) baru. Hal tersebut sebagaimana laporan The Wall Street Journal (WSJ) yang dikutip dari Mashable, Jumat, 2 Mei 2025. 

Namun, Musk membantah laporan itu. Dalam unggahan di X (Twitter) pada Kamis, 1 Mei 2025, Musk menuliskan, “Ini adalah pelanggaran etika yang sangat buruk bahwa @WSJ menerbitkan artikel yang sengaja palsu dan gagal menyertakan penyangkalan tegas sebelumnya oleh Dewan Direksi Tesla.” Musk juga membagikan ulang pernyataan resmi dari pimpinan Tesla Robyn Denholm, yang menyebut laporan itu salah. Ia juga menyatakan kesiapannya untuk kembali memusatkan perhatian pada Tesla setelah menyelesaikan tanggung jawabnya di pemerintahan.

Namun, tak lama setelah rumor ini menyebar, Tesla mengeluarkan bantahan keras. Robyn Denholm, Ketua Dewan Direksi Tesla, menyampaikan bahwa laporan WSJ tidak benar. Ia menegaskan bahwa dewan masih mendukung kepemimpinan Elon Musk dan tidak sedang mencari pengganti CEO. 

Di tengah spekulasi, nama JB Straubel mantan Chief Technology Officer Tesla dan CEO Redwood Materials  sempat disebut sebagai kandidat potensial pengganti Musk. Meski demikian, tidak ada konfirmasi resmi mengenai hal ini. Sumber internal menyebut bahwa memang ada pembicaraan seputar kemungkinan suksesi, namun belum ada keputusan akhir ataupun rencana memberhentikan Musk. Sebagian pihak bahkan menilai isu ini sebagai bentuk tekanan agar Musk kembali fokus ke Tesla.

Keterlibatan Musk dalam isu dunia politik juga dinilai memengaruhi persepsi publik dan investor terhadap Tesla. Beberapa showroom Tesla di Amerika dan Eropa dilaporkan menjadi lokasi protes bertajuk “Tesla Takedown” sebagai bentuk kekecewaan atas sikap politik Musk. Selain itu, usulan kompensasi Musk senilai 46 miliar dolar AS juga menuai pertanyaan, mengingat performa Tesla yang sedang menurun dan perhatian Musk yang terbagi antara berbagai proyek seperti Neuralink, X, dan jabatan pemerintah.

Melynda Dwi Puspita berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Profil JB Straubel yang Sempat Dikabarkan Menjadi Kandidat CEO Tesla Pengganti Eon Musk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |