Miliisi Yasser Abu Shabab yang didukung Israel untuk melawan Hamas di Jalur Gaza.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, mengeklaim sedang bersiap untuk meluncurkan kampanye keamanan terbesar terhadap geng-geng bersenjata dan milisi yang dituduh bekerja sama dengan tentara Israel, menurut informasi eksklusif dari sumber-sumber keamanan di Kementerian Dalam Negeri Gaza seperti dilansir dari Palestine Chronicle, Kamis (30/10/2025).
Sejak gencatan senjata Gaza berlaku pada 10 Oktober, gerakan perlawanan tersebut telah melakukan serangkaian serangan yang menargetkan kelompok-kelompok yang dipersenjatai dan dibiayai oleh Israel. Terbaru, Hamas melakukan pelucutan senjata klan Doghmush di Kota Gaza.
Seorang petugas keamanan mengatakan kepada Mondoweiss, kampanye keamanan ini bertujuan untuk melenyapkan kelompok-kelompok yang terus bekerja sama dengan tentara pendudukan. Dia menekankan, menekankan bahwa milisi yang tersisa "menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan sipil dan operasi perlawanan."
Milisi di bawah perlindungan Israel
Sumber-sumber tersebut mengatakan, faksi-faksi bersenjata paling menonjol yang masih aktif termasuk "Pasukan Rakyat" yang dipimpin oleh Yasser Abu Shabab di Rafah timur dan "Tentara Rakyat" yang dipimpin oleh Ashraf al-Mansi di Gaza utara. Keduanya dikatakan beroperasi di wilayah-wilayah yang masih berada di bawah kendali militer Israel.
Pejabat Kementerian Dalam Negeri memperkirakan jumlah anggota geng yang bekerja sama dengan pendudukan tidak melebihi beberapa ratus orang di seluruh Gaza. Mereka tak termasuk pasukan Abu Shabab yang berjumlah sekitar 2.000 anggota. "Milisinya beroperasi di sebelah timur Rafah, sepenuhnya di bawah perlindungan tentara pendudukan," kata sumber tersebut.
Sumber keamanan senior lainnya mengatakan kepada Mondoweiss, kurang dari 80 anggota terlibat langsung dalam pembunuhan, penculikan, atau tindakan sabotase. Meski demikian, interogasi dan bukti lapangan menunjukkan bahwa orang-orang ini didanai, dipersenjatai, dan ditugaskan misi oleh tentara Israel.

 7 hours ago
                                11
                        7 hours ago
                                11
                    
















































