REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menegaskan kinerja pasar modal Indonesia semakin kuat di tengah ketidakpastian global. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus rekor tertinggi sepanjang masa, didorong sentimen positif dan stabilitas ekonomi nasional.
“Sebagai update, pada sore ini IHSG ditutup di level 8.275 yang merupakan tingkat penutupan tertinggi atau all-time high,” ujar Mahendra dalam paparan hasil Rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Gedung Thamrin, Jakarta, Senin (3/11/2025) lalu.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Mahendra menyebut, IHSG naik 16,36 persen secara triwulanan dan ditutup di level 8.061 pada akhir September 2025. Kenaikan berlanjut hingga Oktober dengan penutupan di level 8.193 atau naik 15,31 persen sejak awal tahun.
Ia menjelaskan, penguatan pasar modal mencerminkan optimisme investor terhadap prospek ekonomi Indonesia. “Kinerja positif ini didorong oleh sentimen domestik yang solid dan kondisi stabilitas sistem keuangan yang terjaga,” ujarnya.
OJK mencatat, penghimpunan dana di pasar modal domestik tetap kuat meski volatilitas global meningkat. Hingga 31 Oktober 2025, nilai penawaran umum mencapai Rp198,8 triliun, sementara dalam pipeline terdapat 27 rencana emisi senilai Rp21,8 triliun.
Sentimen positif juga diperkuat oleh stabilitas ekonomi dan kinerja sektor keuangan nasional. Kredit perbankan tumbuh 7,7 persen menjadi Rp8.162 triliun dengan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) net hanya 0,87 persen.
Likuiditas perbankan terjaga dengan rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga sebesar 29,3 persen, jauh di atas batas ketentuan. Sementara permodalan perbankan tetap solid dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 26,15 persen pada September 2025.
Di sektor asuransi dan dana pensiun, total aset industri mencapai Rp3.391 triliun dengan permodalan yang kuat. Risk-based capital (RBC) asuransi jiwa tercatat 481,9 persen dan asuransi umum 326,3 persen, jauh di atas batas minimal 120 persen.
Mahendra juga menyoroti peningkatan aktivitas perdagangan aset kripto yang semakin berkembang. Hingga September 2025, tercatat 1.416 aset kripto yang dapat diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp38,6 triliun dan 18,6 juta pelanggan.
Untuk menjaga perlindungan konsumen, OJK menerapkan sejumlah kebijakan baru di sektor keuangan. “OJK telah meminta bank untuk melakukan pemblokiran terhadap 25.912 rekening dari data yang disampaikan Kementerian Komunikasi dan Digital guna mendukung pemberantasan judi online,” ujar Mahendra.
Ia menegaskan, OJK terus memperkuat pengawasan dan tata kelola agar pertumbuhan sektor keuangan tetap inklusif dan berkelanjutan. “Kami berkomitmen menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pasar dan perlindungan investor, sehingga kepercayaan publik terhadap industri keuangan semakin kuat,” katanya.

                        5 hours ago
                                11
                    














































