REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (3/11/2025) sore ditutup menguat seiring meningkatnya optimisme terhadap perbaikan ekonomi domestik menjelang akhir tahun. IHSG ditutup naik 111,20 poin atau 1,36 persen ke posisi 8.275,08. Sementara itu, indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan menguat 12,44 poin atau 1,50 persen ke posisi 843,98.
“Optimisme akan membaiknya perekonomian domestik dan mengantisipasi kinerja pasar modal yang cenderung membaik pada akhir tahun, mendorong penguatan IHSG,” sebut Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Dari dalam negeri, inflasi Indonesia periode Oktober 2025 tercatat sebesar 0,28 persen month to month (mtm) atau 2,86 persen year on year (yoy), meningkat dari 0,21 persen (mtm) dan 2,65 persen (yoy) pada September 2025.
Selain itu, Indeks PMI Manufaktur Indonesia naik ke level 51,2 pada Oktober 2025 dari sebelumnya 50,4 pada September 2025. Kenaikan ini menjadi yang ketiga kalinya secara berturut-turut.
Di sisi lain, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus 4,34 miliar dolar AS pada September 2025, menurun dari 5,49 miliar dolar AS pada Agustus 2025.
Sejak awal perdagangan, IHSG dibuka menguat dan bertahan di zona positif hingga penutupan sesi pertama. Pada sesi kedua, IHSG masih bergerak di area hijau hingga penutupan perdagangan.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor tercatat menguat, dipimpin oleh sektor barang konsumen nonprimer yang naik 2,24 persen. Sektor transportasi dan logistik serta sektor infrastruktur masing-masing naik 2,05 persen dan 1,61 persen.
Sementara itu, tiga sektor mengalami pelemahan, yakni sektor properti yang turun paling dalam sebesar 2,65 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor teknologi yang masing-masing turun 0,67 persen dan 0,17 persen.
Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain DWGL, TBIG, LINK, TEBE, dan KDTN. Adapun saham-saham yang melemah signifikan yaitu UANG, KOBX, KETR, ITMA, dan HOPE.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.103.179 kali transaksi dengan volume 23,41 miliar lembar saham senilai Rp 15,89 triliun. Sebanyak 353 saham menguat, 291 saham melemah, dan 169 saham stagnan.
Bursa saham regional Asia sore ini menunjukkan pergerakan bervariasi. Indeks Nikkei menguat 1.085,73 poin atau 2,12 persen ke 52.411,34. Indeks Hang Seng naik 21,73 poin atau 0,55 persen ke 3.976,52, sedangkan indeks Shanghai melemah 32,11 poin atau 0,81 persen ke 3.954,79. Sementara itu, indeks Strait Times naik 15,71 poin atau 0,35 persen ke 4.444,33.
sumber : Antara

8 hours ago
7

















































