Indonesia akan Kirim Tenaga Medis untuk Bantu Korban Gempa Myanmar

1 day ago 13

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia akan kembali mengirimkan bantuan untuk korban gempa di Myanmar pada Kamis, 3 April 2025. Kepala BNPB Letjen Suharyanto menyatakan bahwa rencananya akan memberangkatkan sebanyak 135 personel, terdiri dari tim kesehatan dan tim delegasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kemudian nanti hari Kamis tim kesehatannya sendiri sudah 135 sama tim delegasi," kata dia di Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa, 1 April 2025.

Suharyanto menyampaikan bahwa pada keberangkatan Kamis nanti akan digunakan dua pesawat. Pesawat pertama adalah Garuda 747-800 yang membawa personel dan akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno dan Diharapkan akan dilepas oleh Presiden Prabowo Subianto.

"Nanti akan berangkat sama-sama pada tanggal 3 April 2025, mudah-mudahan bisa dilepas oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto," ujar dia.

Sementara pesawat satunya lagi merupakan kargo yang akan diisi dengan barang-barang kebutuhan masyarakat terdampak bencana. "Kemudian satu pesawat kargo dengan isinya adalah barang-barang yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat terdampak bencana. Itu dengan tonase sekitar 80 ton," ujar dia.

Suharyanto mengklaim dengan bantuan ini, Indonesia sangat berkontribusi dalam membantu penderitaan masyarakat Myanmar akibat bencana gempa tersebut. Hal ini, kata dia, merupakan respons setelah pemerintah junta militer Myanmar mengirimkan permintaan bantuan kepada Indonesia. 

"Kita patut bangga bahwa pemerintah Indonesia sangat peduli pada masyarakat negara lain yang sedang tertimpa bencana," kata Suharyanto. 

Sebagai informasi, Pemerintah Indonesia mengirim 73 personel satuan tugas kemanusiaan untuk membantu korban gempa di Myanmar hari ini, Selasa, 1 April 2025. Satgas tersebut terdiri dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan SAR Nasional, Tentara Nasional Indonesia, Badan Amil Zakat Nasional, Kementerian Luar Negeri, dan lain sebagainya.  

Menurut Suharyanto, tim tersebut diberangkatkan menggunakan pesawat Boeing 747. Ia menjelaskan bahwa dalam bantuan ini, BNPB akan bertanggung jawab mengoordinasikan seluruh operasional di Myanmar, mulai dari memastikan kelancaran operasi hingga mengurus masalah anggaran.  

Sementara itu, Basarnas dalam satgas tersebut akan bertugas mencari korban, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. "Nah, BNPB bertugas mengoordinasi dan menyiapkan sarana-prasarana lainnya," ujar dia.

Sehari sebelumnya, pemerintah juga telah memberangkatkan 39 orang yang juga terdiri dari TNI, BNPB, Kementerian Luar Negeri, Basarnas, Baznas, dan Kementerian Kesehatan. Tim yang berangkat pada Senin kemarin, 31 Maret 2025, dinamakan Tim Aju bantuan Indonesia.  

Tim Aju ini diberangkatkan menggunakan pesawat Hercules C-130J-30 Super Hercules A-1342 yang memiliki kapasitas muatan logistik dan alat kelengkapan sebanyak 12 hingga 15 ton. Bantuan logistik yang dikirim meliputi 20 unit tenda serbaguna, selimut, sarung, dan makanan siap saji dari Kementerian Pertahanan RI, bantuan logistik tambahan dari BNPB, serta satu unit truk dari Basarnas untuk operasional di lokasi.  

Sebagai informasi, gempa Myanmar bermagnitudo 7,7 mengguncang negara yang tengah dilanda konflik itu pada Jumat, 28 Maret 2025. Menurut laporan junta militer pada Minggu, bencana ini menyebabkan sekitar 1.700 korban jiwa, 3.400 orang mengalami luka-luka, dan lebih dari 300 orang masih dinyatakan hilang.  

Gempa kembar (doublet) yang terjadi di daratan ini tidak hanya menyebabkan kehancuran di Myanmar tetapi juga berdampak di Thailand.  

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengumumkan Indonesia akan segera menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk para korban gempa bumi di Myanmar.

Keputusan tersebut dibuat setelah mempertimbangkan besarnya dampak bencana serta kebutuhan mendesak di wilayah yang terdampak. Hal ini dibahas dalam Rapat Tingkat Menteri yang berlangsung secara daring pada Minggu, 30 Maret 2025.  

Achmad Ghiffary Mannan berkontribusi dalam tulisan ini.  

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |