Indonesia-Jepang Resmikan Kerja Sama MRA on AEO, Dorong Daya Saing Ekspor Nasional

3 hours ago 11

MRA on AEO Indonesia Jepang ini menjadi MRA keenam yang dimiliki oleh Bea Cukai.

REPUBLIKA.CO.ID, OSAKA - Bea Cukai resmi menandatangani Mutual Recognition Arrangement (MRA) on Authorized Economic Operator (AEO) dengan Japan Customs and Tariff Bureau (JCTB). Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Letjen TNI (Purn) Djaka Budhi Utama dan Direktur Jenderal JCTB, Teraoka Mitsuhiro di Paviliun Indonesia, Expo 2025 Osaka, Kansai, Jepang, Senin (6/10/2025).

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo menyampaikan penandatanganan MRA on AEO ini menjadi wujud nyata peran aktif Bea Cukai dalam kerja sama internasional yang sejalan dengan visi institusi untuk menjadi kepabeanan dan cukai terkemuka di dunia.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

“Melalui kerja sama seperti ini, Bea Cukai berupaya memperkuat hubungan bilateral, meningkatkan kepercayaan antarotoritas kepabeanan, dan menciptakan sistem perdagangan internasional yang lebih aman serta efisien,” ujarnya.

Authorized Economic Operator (AEO) merupakan program global yang diinisiasi oleh World Customs Organization (WCO) untuk memberikan kemudahan bagi pelaku usaha yang telah memenuhi standar keamanan rantai pasok internasional dan kepatuhan kepabeanan. Melalui Mutual Recognition Arrangement (MRA), dua negara sepakat untuk saling mengakui dan memberikan perlakuan kemudahan yang setara bagi perusahaan yang telah bersertifikat AEO di masing-masing negara.

Bea Cukai dan JCTB sebelumnya telah menandatangani joint action plan on AEO MRA pada April 2024 di Sydney, Australia. Kedua pihak kemudian melaksanakan Joint Validation Visit (JVV) pertama pada September 2024 di Indonesia, dan JVV balasan dilakukan oleh Bea Cukai pada Januari 2025. Setelah melalui proses validasi tersebut, kerja sama ini akhirnya diresmikan melalui penandatanganan MRA on AEO pada Oktober 2025.

"MRA on AEO antara Indonesia dan Jepang ini menjadi MRA keenam yang dimiliki oleh Bea Cukai. Sebelumnya, Bea Cukai telah menjalin MRA serupa dengan Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Hongkong, ASEAN, dan Australia. Dengan bergabungnya Jepang, posisi Bea Cukai semakin kuat dalam jaringan kepabeanan internasional yang diakui secara global," kata Budi.

Dari sisi ekonomi, kerja sama ini memiliki dampak strategis. Dalam lima tahun terakhir, neraca perdagangan Indonesia dengan Jepang selalu menunjukkan tren positif atau surplus, dengan dominasi komoditas nonmigas.

Jepang juga merupakan mitra dagang utama Indonesia yang konsisten menduduki posisi tiga besar baik dari sisi ekspor maupun impor. Selain itu, pemanfaatan Indonesia–Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) dalam transaksi impor tercatat sebagai salah satu yang tertinggi di antara seluruh perjanjian perdagangan bebas (FTA) yang dimiliki Indonesia.

Melalui MRA on AEO ini, pelaku usaha yang tergabung dalam program AEO Indonesia akan mendapatkan berbagai manfaat, seperti percepatan proses kepabeanan, pengurangan pemeriksaan fisik barang, dan peningkatan kepercayaan dari mitra dagang Jepang. Hal ini diharapkan dapat memperlancar arus logistik, menurunkan biaya perdagangan, serta meningkatkan daya saing ekspor Indonesia di pasar global.

Budi menambahkan kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok internasional. “MRA dengan Jepang bukan hanya sekadar pengakuan timbal balik, tetapi juga simbol komitmen bersama dalam mewujudkan perdagangan internasional yang aman, lancar, dan berintegritas. Kami berharap AEO Indonesia dapat semakin kompetitif dan berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” kata dia.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |