REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan cepat di pasar otomotif saat ini mencerminkan kondisi VUCA (volatile, uncertain, complex, ambiguous) yang menuntut para pelaku industri untuk berpikir ulang terhadap strategi lama.
Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, menegaskan dalam situasi penuh ketidakpastian, kemampuan beradaptasi menjadi kunci untuk mempertahankan relevansi dan daya saing di tengah perubahan besar.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.“Pergeseran ini merupakan evolusi pasar yang mengalami VUCA, di mana semua pelaku usaha di sektor otomotif harus berpikir ulang terhadap asumsi lama yang mereka yakini, lalu segera beradaptasi dengan cepat dan mengambil keputusan strategis di tengah ketidakjelasan yang merebak,” kata Yannes, Sabtu (1/11/2025).
Ia melanjutkan, pelaku industri otomotif harus memiliki kejelian agar tidak lagi bergantung pada strategi konvensional. Mereka perlu tanggap terhadap perubahan perilaku konsumen, kebijakan pemerintah, hingga kemajuan teknologi seperti elektrifikasi dan digitalisasi sistem kendaraan.
“Merek yang gagal membaca dinamika ini, walau dulunya dominan, akan segera kehilangan relevansinya seiring waktu jika tidak segera berubah,” jelasnya.
Fenomena ini bukan hal baru dalam dunia bisnis. Sejarah mencatat, sejumlah merek besar seperti Kodak dan BlackBerry pernah menjadi pemimpin pasar, namun akhirnya punah karena gagal bertransformasi menghadapi perubahan zaman.
Melihat tren saat ini, kemampuan berinovasi, membaca arah pasar, dan mengambil keputusan berbasis data menjadi kunci untuk bertahan hidup di tengah arus VUCA yang semakin deras melanda industri otomotif dunia.
“Merek yang mapan runtuh bukan karena dosa masa lalu mereka, tetapi karena terlena dalam comfort zone-nya. Mereka lupa bahwa dunia tidak pernah berhenti bertanya: ‘Apa yang kamu tawarkan untuk masa depanku?',” ujar Yannes.
“Di tengah arus VUCA ini, satu-satunya keabadian adalah kemampuan untuk terus berubah dan beradaptasi terhadap perubahan tersebut dengan rendah hati, penuh kesadaran, dan tanpa ilusi kejayaan abadi,” tambahnya.
sumber : Antara

7 hours ago
10















































