Israel Kembali Bombardir Gaza, Sedikitnya 18 Syahid

12 hours ago 12

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Israel kembali membombardir Jalur Gaza, sebuah aksi yang melanggar gencatan senjata dengan Hamas yang disepakati Oktober lalu. Setidaknya 18 warga Gaza syahid akibat serangan tersebut.

Koresponden WAFA mengatakan bahwa serangan pesawat tak berawak Israel yang menargetkan rumah keluarga al-Banna di lingkungan al-Sabra, selatan Kota Gaza, mengakibatkan terbunuhnya empat orang dan melukai sembilan lainnya, termasuk seorang anak dan bayi. Beberapa lainnya hilang di bawah reruntuhan

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Dalam insiden terpisah, seorang warga syahid dan lainnya terluka ketika tentara Israel mengebom tenda tempat berlindung para pengungsi di selatan kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah. Lima orang juga syahid ketika tentara Israel mengebom sebuah kendaraan di sebuah jalan di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.

WAFA menambahkan bahwa serangan udara Israel menargetkan kamp pengungsi al-Shati dan sekitar Jalan Abu Hasira, sebelah barat Kota Gaza, selain serangan udara yang menargetkan lingkungan al-Zeitoun, sebelah timur kota tersebut. Artileri Israel juga menembaki bagian timur Deir al-Balah, di Jalur Gaza tengah.

Sumber-sumber medis di Gaza mengatakan kepada Aljazirah bahwa setidaknya 18 warga Palestina syahid dan sekitar 50 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di wilayah yang dilanda perang tersebut.

Sayap militer Hamas telah mengumumkan bahwa mereka akan menunda penyerahan jenazah tawanan Israel yang ditemukan hari ini “karena pelanggaran” oleh Israel. Dalam sebuah pernyataan, Brigade Qassam menekankan bahwa setiap eskalasi Israel “akan menghambat operasi pencarian, penggalian, dan pengambilan jenazah, yang akan menyebabkan tertundanya pencarian jenazah” para tawanan yang tewas.

Hamas menuduh Perdana Menteri Israel Netanyahu mencari-cari alasan untuk menarik diri dari kewajiban Israel berdasarkan perjanjian yang ditengahi AS. Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, Hamas membebaskan semua sandera yang masih hidup dengan imbalan hampir 2.000 narapidana Palestina dan tahanan masa perang, sementara Israel menarik kembali pasukannya dan menghentikan serangannya. Israel terus hanya mengizinkan sedikit bantuan yang sangat dibutuhkan ke Gaza yang dilanda perang.

Setidaknya 94 warga Palestina telah syahid sejak dimulainya gencatan senjata dengan Israel pada 10 Oktober. Pasukan Israel mengatakan mereka melewati “garis kuning” yang menggambarkan zona kendali Israel di Gaza. 

Namun pada beberapa hari pertama gencatan senjata, warga Palestina di sini bahkan tidak mengetahui di mana letak garis tersebut – di mana garis tersebut dimulai dan di mana berakhir. Pasukan Israel memasang beberapa tanda “bahaya” berwarna kuning di beberapa area tetapi tidak secara keseluruhan. 

Sekitar 10 hari yang lalu, keluarga Abu Shaaban yang terdiri dari 11 warga Palestina syahid dalam serangan Israel di Kota Gaza – di antara mereka adalah anak-anak dan perempuan yang kembali ke rumah mereka. Ada seorang jurnalis yang terbunuh selama gencatan senjata, dan serangan mematikan Israel kini terus berlanjut.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |