Jangan Konsumsi Alpukat Jika Alami 7 Kondisi Ini

17 hours ago 9

TEMPO.CO, Jakarta - Alpukat dikenal sebagai salah satu superfood. Buah berwarna hijau berbiji besar itu banyak menjadi bahan makanan berbagai olahan masakan. Dilansir dari WebMD, alpukat mengandung banyak serat yang dapat menurunkan kolesterol. Selain itu, alpukat juga kaya akan lemak tak jenuh dan sumber asam linoleat yang baik. Sayangnya, tidak semua orang dapat menikmati kelezatan buah alpukat karena berbagai alasan. Berikut beberapa kondisi yang bisa dialami seseorang sehingga tidak dianjurkan mengonsumsi alpukat demi kesehatan.

1. Alergi Lateks

Seseorang dengan alergi lateks tidak dianjurkan mengonsumsi alpukat. Produk lateks terbuat dari protein dalam getah pohon karet Basil. Alpukat diketahui memiliki protein yang mirip dengan bahan tersebut yang menyebabkan timbulnya reaksi alergi. Orang yang mengonsumsi alpukat dapat mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi alpukat. Gejala yang dialami dapat terjadi ringan hingga serius. Gejala tersebut dapat bertambah parah setiap mengonsumsi alpukat.

2. Alergi Lambung

Alergi lambung dapat terjadi bila mengonsumsi suatu bahan makanan yang menyebabkan muntah dan diare. Salah satu bahan makanan yang dapat menyebabkan alergi adalah alpukat. Beberapa orang, utamanya bayi dan anak-anak, sering mengalami kondisi tersebut sehingga makanan yang dikonsumsi menyebabkan sakit pencernaan. Mengonsumsi alpukat dapat menyebabkan reaksi yang sama kepada bayi dan anak-anak apabila tidak cocok.

3. Masalah Usus

Dibalik nutrisi dan kandungan serat yang berlimpah, mengonsumsi alpukat dapat mengakibatkan masalah pada organ pencernaan. Hal tersebut karena makanan kaya serat cukup sulit dicerna oleh organ pencernaan yang mengalami penyakit, seperti misalnya organ usus. Penderita masalah usus tidak diperkenankan mengonsumsi alpukat karena menyebabkan dispepsia, kembung, dan diare. Bila ingin mengonsumsi alpukat, maka penderita masalah lambung dapat membatasi konsumsi alpukat hanya setengah buah saja sehari.

4. Obesitas

Alpukat mengandung banyak kalori. Diperkirakan satu ons alpukat mengandung 50 kalori. Selain itu, alpukat dikenal sebagai buah yang mengandung banyak lemak. Namun, lemak tersebut merupakan kandungan baik yang dapat membantu menurunkan kolesterol jahat. Walaupun tidak jahat, kalori dan lemak dari buah alpukat dapat mengakibatkan kenaikan berat badan yang tidak terkendali bila mengonsumsinya terlalu banyak. Untuk itu, perlu adanya pembatasan bagi pasien obesitas saat mengonsumsi alpukat.

5. Masalah Hati

Alpukat mengandung kolagen dalam jumlah tinggi yang dapat membahayakan sel-sel hati jika tidak dicerna secara sempurna. Maka demikian, alpukat dapat berbahaya bagi pasien penderita masalah hati. Untuk itu, pasien penderita masalah hati harus membatasi konsumsi alpukat.

6. Ibu Menyusui

Mengonsumsi alpukat terlalu banyak dipercaya dapat sebabkan berkurangnya produksi ASI bagi ibu menyusui. Dengan demikian, maka ibu menyusui tidak disarankan mengonsumsi alpukat terlalu banyak. Namun berdasarkan informasi WebMD, belum ada informasi yang dapat diandalkan untuk mengetahui apakah alpukat aman digunakan dalam jumlah besar sebagai obat dan pemenuhan nutrisi dalam menyusui. Ada baiknya untuk tetap mengupayakan mengonsumsi alpukat dalam batas wajar.

7. Menjalani Pengobatan Tertentu

Bagi pasien yang diharuskan mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti antikoagulan atau minuman obat antiinflamasi nonsteroid, dapat mengalami kehilangan efek obat saat dikonsumsi bersama dengan alpukat. Alpukat juga dapat meningkatkan kemungkinan efek samping bagi yang mengonsumsi obat penurun kolesterol. Maka dari itu, penting bagi pasien dengan pengobatan tertentu berkonsultasi dengan dokter mengenai keinginan mengonsumsi alpukat.

Yolanda Agne berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |