Jelang Idul Fitri, Apa Saja yang Perlu Dipahami tentang Zakat?

3 days ago 15

Bulan suci Ramadan 2025 sudah memasuki hari-hari terakhir. Umat Muslim di seluruh dunia pun bersiap memenuhi kewajiban lainnya selain berpuasa, yakni membayar zakat bagi yang mampu untuk membantu mereka yang kurang mampu dan golongan penerima zakat lainnya.

Selain untuk membantu sesama, zakat juga bertujuan untuk membersihkan harta yang telah dikumpulkan sepanjang tahun. Banyak orang yang mungkin hanya mengerti zakat sebagai kewajiban yang harus dibayarkan tanpa memahami makna mendalam di baliknya. Berikut sekilas penjelasan tentang zakat, dilansir dari Al Jazeera pada 23 Maret 2025.

Apa Beda Zakat dan Sedekah?

Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam dan membayarkannya adalah bagian dari ibadah. Empat rukun Islam lainnya adalah membaca dua kalimat syahadat, salat lima waktu, puasa di bulan Ramadan, dan naik haji bila mampu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Zakat berarti pemurnian atau pertumbuhan dan terdapat dalam Al Quran dan berarti pensucian harta, meningkatkan keadilan sosial, dan membantu mereka yang membutuhkan. Zakat hukumnya wajib bagi yang mampu dan dibayarkan setiap tahun sebesar 2,5 persen dari kekayaan seseorang, disebut juga zakat mal atau harta. Sedangkan sedekah adalah pemberian atau beramal secara sukarela, bukan wajib, jumlahnya tak ditentukan dan bisa diberikan kapan saja.

Siapa yang Wajib Bayar Zakat?

Zakat hukumnya wajib bagi Muslim dewasa dengan kekayaan yang sudah mencapai batas nisab atau jumlah minimal yang dianggap mampu untuk berzakat. Batas nisab setara 85 gram emas atau sekitar Rp. 150.365.000 (berdasar harga emas Antam per gram pada 26 Maret 2025).

Selain standar emas, ada pula nisab standar perak sebesar 595 gram. Hal ini untuk mengakomodasi kondisi ekonomi yang berbeda dan memastikan zakat bisa diakses dan relevan untuk banyak golongan. Jika kekayaan konsisten di atas batas nisab itu sepanjang tahun Hijriah, umat Muslim wajib berzakat.

Jenis Zakat dan Bedanya

Ada dua jenis, zakat mal dan zakat fitrah. Zakat mal berarti zakat harta dan juga jenis paling umum dan wajib dibayarkan oleh umat Muslim dengan kekayaan mencapai atau melebihi nisab dengan jumlah 2,5 persen dari kekayaan yang dimiliki sepanjang tahun.

Sementara zakat fitrah wajib dibayarkan sebelum salat Idul Fitri yang menandai berakhirnya Ramadan. Zakat ini diberikan pada kaum duafa atau yang kurang mampu agar bisa ikut merayakan Idul Fitri. Bentuknya bisa berupa beras sebanyak 3,5 liter atau uang setara harga beras tersebut.

Apa Saja Aset yang Bisa Dizakatkan?

Zakat mesti dibayarkan berdasarkan aset tabungan, atau keuntungan dari berdagang.  Macam aset yang bisa dizakatkan adalah:

-Uang tunai atau tabungan
-Emas dan perak
-Aset atau keuntungan usaha
-Investasi
-Hasil pertanian atau peternakan.

Sedangkan yang tak wajib dizakatkan adalah benda-benda yang dibutuhkan setiap hari, seperti:
-Rumah
-Kendaraan
-Pakaian.

Bagaimana Penghitungan Zakat?

Standar zakat adalah 2,5 persen dari kekayaan. Contohnya, jika kekayaannya mencapai Rp. 200.000.000 maka yang wajib dizakatkan adalah 2,5% x Rp 200.000.000 = Rp 5.000.000.

Siapa Saja Penerima Zakat?

Zakat dimaksudkan untuk membantu mengurangi kemiskinan dan mendukung yang kurang beruntung, jadi perlu diberikan kepada kaum Muslim yang memenuhi kriteria atau kaum duafa. Al Quran secara spesifik menjelaskan siapa saja yang berhak menerima zakat, yakni:

1. Orang miskin - penghasilan kecil atau tak punya penghasilan.
2. Orang yang perlu dibantu - punya penghasilan tapi tak cukup stabil untuk menghidupi keluarga.
3. Amil zakat - orang-orang atau organisasi yang bertugas mengumpulkan dan membagikan zakat.
4. Mualaf - orang yang baru masuk Islam dan perlu dukungan.
5. Orang yang berutang - dililit utang yang dan mampu membayar.
6. Musafir - para pengelana atau jauh dari rumah dan kekurangan uang.
7. Pekerja sosial - orang dengan pekerjaan yang berhubungan dengan agama, pendidikan, atau kemanusiaan.
8. Budak dan hamba sahaya - zaman dulu, uang zakat digunakan untuk membebaskan budak tapi di zaman modern ini digunakan untuk membantu hal yang mirip, misalnya pekerja yang terikat pada pemberi kerja sehingga tak bisa keluar dari pekerjaan.

Zakat tak boleh diberikan pada anggota keluarga langsung dan masih berada dalam tanggungan keuangan yang sama, misalnya orang tua, anak, atau pasangan, dan tidak juga kepada orang dengan harta sudah melebihi batas nisab.

Kapan Zakat Harus Dibayarkan?

Kebanyakan orang memilih membayar zakat saat Ramadan karena berharap lebih banyak pahala namun sebenarnya bisa diberikan kapan saja dalam setahun. Jika harta sudah mencapai nisab yang cukup sepanjang tahun Hijriah, mereka dianjurkan untuk membayarkan zakatnya. Namun bila dalam perjalanan setahun itu mereka mengalami kebangkrutan, kerugian, atau hartanya berkurang maka tak wajib membayar zakat.

Jika orang tersebut lupa atau tidak membayarkan zakatnya di tahun sebelumnya maka bisa diakumulasikan di tahun ini. Zakat bisa diberikan secara langsung pada yang membutuhkan atau lewat badan amil atau organisasi zakat yang akan mendistribusikannya. 

Zakat memang disarankan untuk diberikan pada orang-orang di sekitar tapi tidak dilarang juga untuk diberikan kepada orang-orang di belahan dunia lain yang membutuhkan. Tujuan bayar zakat adalah agar ada keseimbangan ekonomi kala orang mampu menyisihkan sebagian kecil hartanya untuk yang kurang beruntung.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |