CANTIKA.COM, Jakarta - Joko Anwar yang dikenal lewat karya-karya bernuansa thriller, horor, dan drama sosial yang kuat, mengungkapkan bahwa dirinya ingin terus bereksperimen dengan berbagai genre. Menariknya, sang sineas juga menyebut suatu hari dirinya ingin membuat film anak-anak.
“Kalau dibilang aku sutradara horor, sebenarnya film hororku baru tiga, Pengabdi Setan 1, Pengabdi Setan 2, dan satu lagi yang bukan horor murni karena lebih ke soal keimanan. Dari 12 filmku, kebanyakan justru drama atau drama komedi,” ujar Joko kepada Tempo pada Jumat, 31 Oktober 2025. Ia menambahkan, “Aku pengin bikin semua genre. Dan film anak itu yang belum, tapi akan segera aku bikin juga," ucapnya. Joko juga tidak menutup kemungkinan untuk kembali membuat film romantis, seperti yang pernah ia lakukan dalam Janji Joni dan A Copy of My Mind. “Genre apapun terbuka buatku,” katanya.
Proyek Baru dari Cerita Rakyat
Dalam proyek terbarunya, Legenda Kelam Malin Kundang, Joko mencoba melihat sisi lain dari kisah rakyat klasik yang telah lama dikenal. Ia memandang bahwa kisah Malin Kundang lebih dari sekadar cerita anak yang durhaka pada ibunya. “Kenapa si Malin enggak mau mengakui ibunya setelah sukses? Karena ibunya terlihat tua dan miskin. Ada tekanan sosial di situ, rasa malu untuk diasosiasikan dengan yang miskin. Itu menarik banget untuk digali,” jelasnya.
Menurutnya, kata durhaka sendiri memiliki makna yang sangat khas dan sulit diterjemahkan. “Durhaka itu bentuk pengkhianatan, tapi juga ada hierarki sosial di situ. Yang di atas punya kuasa untuk mengutuk yang di bawah karena tidak memenuhi keinginannya. Itu sangat Indonesia banget,” ujar Joko Anwar.
Ia juga menyoroti bagaimana cerita rakyat sering kali kehilangan makna seiring waktu. “Setiap versi bisa berubah. Ada detail yang hilang, dan justru detail itu yang bisa menjelaskan kenapa si anak enggak mengakui ibunya. Cerita seperti Sangkuriang juga punya banyak celah menarik kalau kita dalami,” katanya.
Meski belum memiliki rencana pasti untuk menggarap film cerita rakyat lain, Joko tetap terbuka terhadap berbagai kemungkinan. “Kalau ternyata banyak yang suka, ya kenapa enggak? Tapi untuk sekarang belum ada rencana. Legenda Kelam Malin Kundang ini sebenarnya karena kami tertarik sama konsep cerita rakyat yang dulunya disampaikan secara verbal, dari mulut ke mulut untuk mendidik atau memperingatkan,” ujarnya.
Ia juga tidak menutup peluang untuk mengadaptasi karya sastra Indonesia ke layar lebar. “Pintu Terlarang aja dikembangkan dari novelnya Sekar Ayu Asmara. Aku juga pernah nulis Jakarta Undercover buat Lance dulu. Jadi, aku selalu terbuka dari banyak sumber cerita, novel, kisah nyata, atau bahkan cerita rakyat.”
Pilihan Editor: Joko Anwar Kenalkan Superhero Wanita Jagat Sinema Bumilangit Tira, Penasaran?
Marvela
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.


















































