Bola.com, Jepara - Pelatih Persijap Jepara, Mario Lemos, mengungkapkan sejumlah faktor yang membuat anak asuhnya mengalami kekalahan dramatis dari Persita Tangerang pada pekan ke-6 BRI Super League 2025/2026.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK), Jepara, Minggu (21/9/2025) malam WIB itu, Persijap Jepara harus kehilangan poin di kandang setelah dijegal Persita Tangerang dengan skor 1-2.
Laskar Kalinyamat sebetulnya bisa unggul cepat melalui gol Carlos Franca pada menit ke-9. Namun, Pendekar Cisadane mampu membalikkan kedudukan pada babak kedua lewat dua gol cepat Andrejic Aleksa (50’) dan Hokky Caraka (53’).
Mario Lemos menyayangkan penampilan anak asuhnya yang sempat kehilangan fokus hingga akhirnya kebobolan dua gol. Menurut dia, ada disorganisasi permainan yang disebabkan karena hilangnya konsentrasi pemain.
“Kami sempat unggul 1-0, lalu mendapatkan penalti tetapi gagal memaksimalkannya. Kemudian, kami unggul jumlah pemain karena pemain lawan mendapatkan kartu merah,” kata Mario Lemos seusai pertandingan, Minggu (21/9/2025).
“Situasi ini sebetulnya membuat kami bisa mengontrol pertandingan. Sayangnya, para pemain malah tidak fokus, kurang disiplin dalam penempatan posisi. Akhirnya, Persita bisa berbalik unggul. Mereka bermain bagus, selamat untuk Persita,” imbuh dia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyebab Kekalahan
Juru taktik asal Portugal itu menyinggung soal penampilan pemainnya yang terkesan individualistis pada laga ini. Mario merasa apabila pemainnya seperti memikirkan diri sendiri, alih-alih bermain sebagai sebuah tim.
“Jika berbicara jujur penyebab kekalahan pada laga ini, saya harus mengingatkan kepada semuanya bahwa kesuksesan ini bukan soal pelatih atau pemain, tetapi tanggung jawab seluruh elemen tim,” ujar dia.
“Apabila kami hanya memikirkan diri sendiri, maka kami tidak akan menang. Pada laga ini, kami hanya memikirkan nomor punggung saja. Padahal, hal itu sebetulnya tidak lebih penting ketimbang tim,” imbuhnya.
Harus Bersama-sama
Mario berharap, pemainnya bisa belajar dari kekalahan ini. Persijap bisa mementingkan kerja sama yang kolektif untuk bisa tampil tangguh menghadapi persaingan ketat sepanjang BRI Super League 2025/2026.
“Sejak hari pertama datang ke Jepara, saya sudah mengatakan bahwa kami semua harus menjadi sebuah tim apabila Persijap Jepara ingin menjadi sebuah klub yang tangguh di kompetisi ini,” katanya.
“Jika tidak bermain sebagai sebuah tim, kami tidak akan punya peluang untuk menang. Apabila hanya mengandalkan individu, Persijap tidak akan menang. Jika kami bersama-sama, kami bisa sangat kuat. Oleh karena itu, kami harus menjadi satu.”
Pemain Kecewa
Sementara itu, kiper Persijap Jepara, Rodrigo Moura, merasa sangat terpukul karena kebobolan dua gol cepat lewat skema serangan balik. Dia menyebut, kekalahan ini menjadi tanggung jawab bersama dari seluruh pemain Laskar Kalinyamat.
“Bagi saya, kekalahan semacam ini sangat menyedihkan. Padahal, sebetulnya kami bisa unggul dua gol pada babak pertama tadi. Namun, kami malah kehilangan fokus pada babak kedua,” ujar kiper asal Brasil itu.
“Kekalahan ini bukan hanya karena kesalahan satu pemain, tetapi semuanya. Kami harus berbenah untuk laga berikutnya. Memang berat karena kehilangan poin di kandang. Kami harus bisa belajar agar lebih baik lagi,” lanjutnya.