Kecemasan Traveler Imbas Tabrakan American Airlines dengan Helikopter Black Hawk

4 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Insiden tabrakan pesawat American Airlines dan helikopter Black Hawk pada Rabu 29 Januari menimbulkan kecemasan bagi yang sering bepergian dengan pesawat terbang. Pakar pun berbagi tips untuk mengatasi kecemasan saat penerbangan.

Insiden tabrakan pesawat American Airlines dan helikopter Black Hawk milik  angkatan udara Amerika Serikat terjadi di dekat Bandara Ronald Reagan. Puing-puing pesawat dan helikopter jatuh di Sungai Potomac, Washington DC. Pesawat itu lepas landas dari Wichita, Kansas, sedangkan helikopter sedang dalam penerbangan pelatihan. Akibat tabrakan itu dipastikan 67 orang termasuk 60 penumpang, 4 kru pesawat, dan 3 tentara meninggal. 

Kecemasan meningkat setelah insiden

Insiden mematikan tersebut meninggalkan luka mendalam dan menimbulkan kecemasan bagi traveler. Salah satunya, Nadirah Reynolds yang mengaku ragu-ragu bepergian dengan pesawat. Terutama untuk penerbangan yang lama. Padahal sebelum berkeluarga dia naik pesawat empat hingga lima kali dalam setahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kini setelah memilki anak dan melihat kecelakaan pesawat baru-baru ini dan ledakan pintu Alaska Airlines tahun lalu, membuatnya semakin takut. Bahkan warga New York itu tidak yakin bepergian dengan pesawat adalah cara yang paling aman. "Sudah terlalu sering mendengar tentang kecelakaan pesawat, dan ini membuat saya merasa tidak yakin lagi apakah terbang adalah cara paling aman untuk bepergian," katanya.

Selain Reynolds, Leon Barillaro seorang perancang permainan juga merasa khawatir. Dia terbang ke Pantai Timur dari California dan perjalanan pulang direncanakan beberapa hari setelah tragedi tabrakan pesawat American Airlines. Barillaro cemas karena ia akan transit melalui Bandara Internasional Dulles yang tidak jauh dari tempat kecelakaan. 

Barillaro mulai mencari tahu tentang kejadian kecelakaan lainnya dan keadaan kontrol lalu lintas udara yang memperburuk ketakutannya. “Saya bisa bilang bahwa saya merasa cukup nyaman terbang. Namun, kecelakaan itu sendiri, membuat saya sedikit takut,” ujar pria berusia 30 tahun itu.

Bukan pertama kali bagi Barillaro menghadapi kecemasan dalam penerbangan pesawat. Saat kecil, ia juga menghadapi kekhawatiran serupa. Caranya untuk mengatasi rasa takut itu dengan menenangkan diri saat dalam pesawat dan melihat statistik keselamatan perjalanan udara yang lebih aman dibanding dengan transportasi lain.

Mengatasi kecemasan saat naik pesawat terbang 

CEO Dehp Integrative Care, Josette Sullins mengatakan kecemasan bisa terjadi karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk berita kecelakaan atau insiden lainnya. Dia menyarankan untuk pelancong tetap tenang karena tekanan dapat memicu respon melawan, lari, atau tetap diam untuk menjaga agar tetap aman. Berita kecelakaan yang baru saja terjadi ini membuat bagian simpatik sistem saraf otonom manusia tetap aktif.

Selain itu, minum air putih yang cukup agar tetap terhidrasi, tidur cukup, dan menghindari minum kafein serta gula berlebih. Pelancong juga disarankan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, salah satunya dengan mengalihkan perhatian secara sadar dari apa yang dapat dilihat, dengar, dan rasakan di sekitar. Jangan lupa melihat jadwal penerbangan untuk mencegah stres karena keramaian. Selama di pesawat bawa headphone peredam bising serta dengarkan musik untuk memberikan rasa rileks pada tubuh.

Keamanan bepergian dengan pesawat

Berdasarkan laporan tahunan dari Biro Statistik Transportasi Amerika Serikat mengenai statistik transportasi 2024, penerbangan adalah moda transportasi paling aman. Laporan yang dirilis sebelum insiden American Airlines dan helikopter militer, menyebutkan tidak ada kematian yang terjadi pada tahun 2023 akibat kecelakaan pada maskapai penerbangan komersial besar. Meskipun ada beberapa ratus kematian akibat kecelakaan pada “penerbangan umum, penerbangan komuter, dan layanan taksi udara”.

Seorang peneliti senior penerbangan dan perjalanan American Liberties Project memberikan beberapa kepastian tentang keamanan pesawat terbang. “Kita semua tahu, ini pantas untuk dikatakan, dan seseorang seperti saya yang kritis, ini adalah sistem yang sangat aman, tetapi itu tidak berarti kita tidak harus selalu waspada dan berjaga-jaga," katanya dikutip dari USA Today, Sabtu 1 Februari 2025.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |