Kementerian dan Pemprov DKI Siap Kolaborasi, Kota Tua Jadi Ajang Ekonomi Kreatif

6 hours ago 7

INFO NASIONAL – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkomitmen mengembangkan Kota Tua sebagai destinasi wisata global. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan menjadikan kawasan bersejarah tersebut menjadi pusat ekonomi kreatif yang mendukung pengembangan kota global.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania, menegaskan bahwa Kota Tua merupakan ikon sejarah dan budaya yang memiliki potensi besar untuk mendorong ekosistem ekonomi kreatif. “Dengan kolaborasi berbagai pihak, terutama dari Kementerian Ekonomi Kreatif, kita dapat mengelevasi keberadaan Kota Tua. Ini akan menumbuhkan daya tarik wisata sekaligus ekosistem ekonomi kreatif di Jakarta,” ujar Atika pada Kamis, 23 Januari 2025.

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menambahkan bahwa inovasi harus berbasis pada pelestarian budaya. Menurutnya, teknologi hanya alat untuk mengangkat keunikan Kota Tua ke tingkat global. “Kota Tua punya semuanya—budaya, sejarah, dan talenta. Kami berterima kasih kepada Pemprov DKI karena sudah membuka kawasan ini sebagai playground bagi pejuang ekonomi kreatif,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi (kedua kanan); dan Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rachmania (kiri) bersama sejumlah wakil menteri saat berkeliling kawasan Kota Tua, Jakarta, pada Kamis, 23 Januari 2025. Dok. TEMPO

Namun Irene tidak menafikan penggunaan teknologi. Selain mengikuti perubahan zaman yang kini serba digital, juga menjadi lebih relevan dengan generasi masa kini. Contoh, generasi terdahulu merenggangkan jari jempol dan kelingking sebagai simbol telepon. Sedangkan generasi Z memakai simbol lima jari terkatup untuk mengartikan telepon menggunakan ponsel. “Tapi untungnya dunia ekonomi kreatif kan selalu melihat budaya sebagai sumber inspirasi untuk meng-elevate hal tersebut, supaya jadi relevan dengan zaman sekarang.”

Sebagai langkah awal, Irene menyoroti pentingnya memanfaatkan bangunan-bangunan bersejarah di Kota Tua, seperti House of Tugu, yang kini menjadi lokasi strategis untuk memadukan sejarah dan kuliner. Ia berharap gedung-gedung serupa dapat diaktifkan untuk memperkuat daya tarik kawasan. “Ini juga menjadi cara untuk melestarikan sejarah sekaligus mengintegrasikannya dengan ekonomi kreatif,” ujarnya.

Foto bersama setelah keliling Kota Tua, Jakarta. Dok. TEMPO

Kolaborasi lintas sektor akan menjadi kunci utama pengembangan Kota Tua. Dengan kepemilikan lahan yang beragam, baik oleh Pemprov DKI maupun BUMN, koordinasi antarlembaga menjadi prioritas. Irene menekankan pentingnya gotong royong sebagai budaya kerja kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto. “Kita harus segera action plan, tidak hanya berhenti pada kajian-kajian,” tegasnya.

Atika mengamini hal tersebut. “Kota Tua ini jadi playground untuk kolaborasi lintas sektor. Kami siap mengundang kementerian lain agar bersama-sama meningkatkan kualitas Kota Tua menjadi pusat sejarah, budaya, dan ekonomi kreatif,” kata Atika.

Dengan potensi besar yang dimiliki, Atika berharap kolaborasi yang akan berjalan dapat menjadikan Kota Tua sebagai magnet wisata global sekaligus ajang ekonomi kreatif yang mengedepankan nilai budaya Indonesia. “Bahkan semakin penting karena kita sedang menyongsong 500 tahun Kota Jakarta pada 2027 mendatang,” ucapnya. (*)

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |