Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Disebut-sebut Sudah Hampir Tercapai

5 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza dilaporkan telah mencapai titik "menentukan", dengan kesepakatan yang hampir tercapai. Sebuah delegasi Israel tiba di ibu kota Qatar, Doha, pada Minggu, dipimpin oleh kepala Mossad, David Barnea.

Sebuah sumber kepemimpinan di Hamas secara eksklusif mengatakan kepada situs berbahasa Arab The New Arab, Al-Araby Al-Jadeed, pada Sabtu, 11 Januari 2025, bahwa hampir semua rincian "konsep akhir" dari kesepakatan gencatan senjata Gaza telah selesai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sumber tersebut mengatakan bahwa para mediator sekarang sedang bersiap untuk mengumumkan bahwa kesepakatan gencatan senjata telah tercapai, setelah delegasi Israel yang dikirim oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tiba.

Negosiasi telah lama terhenti dan terus menerus digagalkan oleh Netanyahu dan sekutu-sekutu sayap kanannya - yang ingin mempertahankan perang Gaza yang brutal - setiap kali sebuah kesepakatan tampak dekat.

Namun, kali ini sumber-sumber Palestina mengindikasikan bahwa ada hal yang berbeda dan kesepakatan gencatan senjata sudah hampir rampung.

Sumber Palestina lainnya mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed bahwa tim teknis dari kekuatan mediasi AS, Qatar, dan Mesir serta kedua belah pihak telah selesai mempersiapkan perjanjian tersebut.

Mereka menambahkan bahwa perjanjian tersebut akan diimplementasikan 24 jam setelah Netanyahu, yang dicari oleh Mahkamah Pidana Internasional atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza, menyetujuinya.

Pembicaraan antara Biden dan Netanyahu

Dilansir Reuters, Presiden AS Joe Biden kemungkinan akan segera berbicara dengan Netanyahu, penasihat keamanan nasionalnya mengatakan pada Minggu, 12 Januari 2025, ketika para pejabat AS berlomba untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan penyanderaan Gaza sebelum Biden meninggalkan jabatannya pada 20 Januari.

Jake Sullivan mengatakan kepada program "State of the Union" di CNN bahwa kedua belah pihak "sangat, sangat dekat" untuk mencapai kesepakatan untuk menghentikan pertempuran di daerah kantong tersebut dan membebaskan 98 sandera yang tersisa yang ditahan di sana, tetapi masih harus menyelesaikannya.

Biden mendapatkan informasi terbaru setiap hari mengenai perundingan di Doha, di mana para pejabat Israel dan Palestina telah mengatakan sejak Kamis bahwa beberapa kemajuan telah dicapai dalam perundingan tidak langsung antara Israel dan kelompok militan Hamas, kata Sullivan.

"Kami masih bertekad untuk menggunakan setiap hari yang kami miliki saat masih menjabat untuk menyelesaikannya," ujarnya, seraya menambahkan bahwa Biden "kemungkinan besar, dalam waktu dekat, akan bertemu dengan Perdana Menteri Netanyahu, dan kami tidak akan mengesampingkan hal ini."

Dia mengatakan bahwa masih ada peluang untuk mencapai kesepakatan sebelum Biden meninggalkan jabatannya, namun ada juga kemungkinan "Hamas, khususnya, tetap keras kepala." Sebuah klaim yang selalu dikedepankan AS, meskpun Netanyahulah yang selalu membatalkan kesepakatan di detik-detik terakhir.

Harapan yang muncul untuk kesepakatan yang nyata

Harapan-harapan sebelumnya muncul setelah kunjungan Steve Witkoff, seorang utusan dari Presiden Terpilih AS Donald Trump, ke Doha pada Jumat.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk memajukan pembicaraan gencatan senjata, dan Witkoff bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.

Dia kemudian bertemu dengan Netanyahu di Israel pada Sabtu.

Faktor lain yang menunjukkan bahwa kesepakatan gencatan senjata benar-benar berada dalam jangkauan saat ini adalah pertemuan yang akan datang antara Gal Hirsch, pejabat Israel yang bertanggung jawab atas negosiasi atas tawanan yang dipegang oleh Hamas, dan kepala Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Mirjana Spoljaric Egger.

Ada indikasi bahwa Trump ingin mengamankan kesepakatan gencatan senjata sebelum pelantikannya sebagai presiden AS pada 20 Januari.

Trump, yang antara tahun 2017 dan 2021 memimpin pemerintahan AS yang mungkin merupakan pemerintahan AS yang paling pro-Israel yang pernah ada, sebelumnya mengatakan di platform media sosial Truth Social miliknya bahwa akan ada "harga yang harus dibayar" jika para tawanan Israel tidak dibebaskan oleh Hamas pada 20 Januari.

Israel mungkin akan menarik diri dari Koridor Philadelpia

Meskipun masih ada kerahasiaan yang besar di sekitar rincian kesepakatan, Al-Araby Al-Jadeed melaporkan bahwa proposal gencatan senjata terbaru melibatkan penarikan Israel dari koridor Philadelpia yang memisahkan Jalur Gaza dari Mesir selama hari-hari terakhir perjanjian.

Netanyahu sebelumnya bersikeras pada kehadiran Israel secara permanen di Koridor Philadelpia serta Persimpangan Netzarim di pusat Jalur Gaza, dan ini sebelumnya telah menyebabkan gagalnya perundingan dan berlanjutnya Perang Gaza.

Pada tahap pertama dari perjanjian tersebut, akan ada penarikan sebagian pasukan Israel dari Gaza, sementara pos-pos pengamatan Israel di wilayah yang hancur itu akan tetap ada, menurut sumber-sumber yang berbicara kepada Al-Araby Al-Jadeed.

Akan ada penarikan pasukan Israel secara penuh pada akhir perjanjian.

Meskipun ada kemajuan dalam negosiasi gencatan senjata, Israel melanjutkan serangannya terhadap warga sipil di Jalur Gaza, menewaskan delapan orang dalam sebuah serangan udara di sebuah sekolah yang menampung para pengungsi di Jabalia, Gaza utara.

Sedikitnya 46.565 orang telah terbunuh akibat serangan Israel, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, dengan lebih dari 109.000 orang terluka. Wilayah ini benar-benar hancur akibat serangan Israel dengan sebagian besar penduduknya harus mengungsi berkali-kali dan jumlah korban jiwa yang sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi dari angka resmi.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |