KKP Sebut Tanggul Beton KCN di Cilincing Bukan 'Giant Sea Wall'

2 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan tanggul beton di Laut Cilincing, Jakarta Utara, bukan bagian proyek Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall). Tanggul beton tersebut adalah proyek reklamasi milik PT Karya Citra Nusantara (KCN) untuk pelabuhan umum.

"Ini kan kita konteksnya bukan tanggul laut Giant Sea Wall, tapi tanggul lautnya KCN," kata Direktur Pengendalian Penataan Ruang Laut Ditjen Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP Fajar Kurniawan dalam klarifikasi pemerintah pusat dan PT KCN sehubungan dengan tanggul beton di perairan Cilincing, Marunda dan dampak ke para nelayan di Jakarta Utara, Jumat (13/9/2025).

Pembangunan tanggul beton di kawasan Cilincing, Jakarta Utara itu, sempat ramai diperbincangkan di media sosial lantaran disebut sebagai tanggul laut. KKP telah menerbitkan secara resmi izin persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang laut (PKKPRL) bagi PT KCN dengan peruntukan pembangunan pelabuhan umum di Cilincing, Jakarta Utara pada 2023.

Oleh karena itu, Fajar menekankan pentingnya sosialisasi rencana kegiatan PT KCN kepada masyarakat sekitar agar tidak menimbulkan kesalahpahaman maupun penolakan di kemudian hari. Menurut Fajar, meski ada maksud baik, namun belum tentu dapat diterima dengan baik jika tidak disertai komunikasi terbuka kepada pihak yang terdampak langsung.

"Yang terkait dengan sosialisasi ini, nanti Pak Widodo yang menjawab apakah sudah dilakukan atau tidak. Tapi kalau belum, mungkin saya dorong. Karena maksud baik belum tentu diterima baik oleh banyak pihak," ucapnya.

Ia mendorong KCN untuk segera melakukan sosialisasi, agar masyarakat tidak terkejut dengan adanya pembangunan pelabuhan umum serta reklamasi, sehingga dapat meminimalkan potensi mispersepsi yang berkembang. Menurut Fajar, komunikasi intensif dengan masyarakat pesisir menjadi langkah penting karena keberhasilan proyek tidak hanya ditentukan aspek teknis, tetapi juga penerimaan sosial dari warga sekitar.

"Jadi kalau belum, Pak Widodo (Direktur Utama PT KCN Widodo Setiadi) mungkin saatnya mensosialisasikan rencana kegiatan ke masyarakat sekitar sehingga tidak terkaget-kaget dan kemudian jadi mispersepsi," kata Fajar.

Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Karya Citra Nusantara (KCN) Widodo Setiadi mengeklaim sudah melakukan sosialisasi kepada warga setempat terkait pembangunan pelabuhan tersebut. "Nah, pertanyaan apakah kami sudah melakukan sosialisasi? Tentu kami lakukan," kata Widodo.

Dia mengaku sudah melakukan sosialisasi sejak 2007, bahkan Widodo menyebut jika pihaknya telah mendapat dukungan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia terhadap proyek itu. "Nah, saat ini memang sudah realisasi, itu saat sebelum. Karena kami mulai membangun di 2010," ucapnya.

Dikatakan, hingga saat ini, progres pembangunan pelabuhan itu mencapai 70 persen, dengan pier (dermaga) pertama hampir rampung, pier kedua ditargetkan selesai pada 2025, dan pier ketiga direncanakan rampung tahun 2026. Namun, pada pier ketiga itu ramai menjadi perbincangan karena struktur beton.

"Di pier tiga yang ini sekarang jadi ramai, isunya ada tanggul beton, itu kalau kita lihat itu 'break water' bagian dari pembangunan pelabuhan," ujarnya lagi.

sumber : Antara

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |