REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Danantara Indonesia menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan SK Plasma Co. Ltd, perusahaan terkemuka asal Korea Selatan yang berfokus pada sektor kesehatan, serta anak usahanya, PT SKPlasma Core Indonesia.
MoU tersebut bertujuan memperkuat ketahanan sektor kesehatan nasional melalui pengurangan ketergantungan terhadap impor dan peningkatan kemandirian layanan kesehatan di Indonesia.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Pada awal tahun ini, Danantara Indonesia menjadikan sektor kesehatan sebagai salah satu dari delapan sektor prioritas dan merencanakan investasi pada fasilitas plasma darah serta infrastruktur kesehatan. SK Plasma, pemimpin global dalam produk obat derivat plasma (plasma-derived medicinal products/PODP), memproduksi terapi penting untuk penyakit langka dan kondisi kritis.
Kolaborasi ini diharapkan memperkuat langkah Indonesia menuju kemandirian obat turunan plasma dan penciptaan lapangan kerja berkemampuan tinggi (highly skilled). SK Plasma juga berkomitmen memfasilitasi knowledge transfer melalui kesempatan pelatihan bagi karyawan di Korea.
PODP merupakan obat-obatan yang dibuat dari plasma manusia melalui proses yang disebut fraksinasi. Terapi ini berperan penting dalam pengobatan berbagai penyakit serius, bahkan mematikan, bagi pasien yang tidak memiliki alternatif pengobatan efektif.
Sebelumnya, Indonesia masih mengimpor seluruh kebutuhan PODP sehingga pasokan dan aksesnya sangat bergantung pada kondisi eksternal. Untuk mengatasi hal ini, Danantara Indonesia dan SK Plasma berupaya meningkatkan kemampuan manufaktur dan produksi lokal PODP, dimulai dengan pembangunan fasilitas di Karawang, Jakarta Barat, yang ditargetkan rampung pada 2026.
“Salah satu strategi investasi kami berfokus pada penguatan ketahanan nasional dengan mengurangi ketergantungan terhadap impor, khususnya di sektor-sektor utama seperti layanan kesehatan," ujar Chief Investment Officer Danantara Indonesia Pandu Sjahrir.
Melalui kolaborasi antara keahlian teknis SK Plasma dan investasi dari Danantara Indonesia, kami berupaya meningkatkan kualitas perawatan pasien serta berkontribusi dalam menyelamatkan nyawa melalui terapi yang inovatif dan berstandar global. Sejalan dengan berbagai inisiatif investasi lain yang sedang dijalankan, penandatanganan MoU ini menjadi tonggak penting dalam membangun Indonesia yang lebih sehat dan tangguh”
Danantara Indonesia meyakini bahwa sistem kesehatan yang kuat dan mandiri akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Investasi di sektor ini dinilai mampu meningkatkan produktivitas sekaligus menurunkan biaya kesehatan bagi jutaan masyarakat. Dalam setahun ke depan, badan investasi ini akan berfokus pada tiga area utama di sektor kesehatan yakni layanan kesehatan, manufaktur, dan inovasi.
“Suatu kehormatan bagi kami dapat berkolaborasi dengan Danantara Indonesia dalam memperkuat sektor kesehatan di Indonesia,” ujar Kim Seung-joo, CEO SK Plasma. “Melalui kapabilitas kami dalam memproduksi produk obat berbasis plasma (PODP), kami akan bekerja sama secara erat dengan negara-negara yang membutuhkan pelokalan obat-obatan esensial guna berkontribusi dalam peningkatan infrastruktur kesehatan di seluruh dunia.”
SK Plasma melalui PT SKPlasma Core Indonesia saat ini tengah membangun fasilitas fraksionasi plasma yang memungkinkan Indonesia memproduksi produk obat derivat plasma (PODP) secara lokal. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor sekaligus mendorong transfer teknologi dan pengembangan tenaga kerja nasional.
Setelah penandatanganan, kedua pihak berencana menjajaki berbagai peluang investasi dan akan mengumumkan rincian lebih lanjut pada waktunya, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku serta hasil uji tuntas (due diligence).

16 hours ago
12







































