Liga Primer Hanya Gelar Satu Laga pada Boxing Day, Tradisi Panjang Inggris Terpangkas Tekanan Jadwal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tradisi panjang sepak bola Inggris di Boxing Day terpaksa berkurang tahun ini. Liga Primer Inggris mengonfirmasi hanya akan menggelar satu pertandingan pada 26 Desember mendatang, dengan Manchester United menjamu Newcastle United di Old Trafford.

Keputusan ini menjadi momen langka, karena untuk pertama kalinya dalam 43 tahun, Boxing Day hanya menampilkan satu laga di kasta tertinggi sepak bola Inggris.

Dalam pernyataan resminya, pihak Liga Primer menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil karena adanya tekanan besar dalam penyusunan jadwal musim ini, yang dipengaruhi oleh padatnya kalender kompetisi Eropa.

“Saat ini terdapat sejumlah tantangan dalam penjadwalan yang berakar pada perluasan kompetisi klub Eropa. Hal ini menyebabkan revisi kalender domestik kami sejak musim lalu, termasuk perubahan pada Piala FA,” demikian pernyataan resmi Liga.

Dengan perubahan itu, Liga Primer kini hanya memiliki 33 akhir pekan untuk menjalankan 380 pertandingan sepanjang musim, jumlah yang sama seperti sebelumnya, tetapi dengan waktu yang lebih padat. Karena keterbatasan tersebut, jadwal pertandingan Boxing Day harus disesuaikan dan sebagian besar laga dipindahkan ke tanggal 27–28 Desember.

“Dengan lebih sedikit akhir pekan yang tersedia, perencanaan jadwal pertandingan menjadi semakin terbatas. Liga terikat oleh bagaimana kalender jatuh,” lanjut pernyataan tersebut.

Liga Primer menegaskan bahwa format penuh Boxing Day akan kembali diberlakukan musim depan, ketika tanggal tersebut bertepatan dengan hari Sabtu, yang memungkinkan lebih banyak ruang di kalender pertandingan.

Bagi penggemar sepak bola Inggris, Boxing Day bukan sekadar jadwal rutin, melainkan bagian dari tradisi yang telah menjadi ikon musim liburan. Stadion yang dipenuhi penonton dan suasana meriah setelah Natal telah menjadi ciri khas sepak bola Inggris selama puluhan tahun.

Namun tahun ini, tradisi itu harus sedikit berkompromi dengan realitas baru sepak bola modern, yakni kalender yang semakin padat, kompetisi Eropa yang melebar, dan jadwal penyiaran global yang saling tumpang tindih.

sumber : Reuters