Malam Berdarah di Gaza: 100 Orang Syahid

3 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID,  GAZA – Dampak mengerikan pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan Israel di seantero Gaza kian terlihat. Jumlah syuhada di seantero Gaza akibat serangan sejak Selasa malam dilaporkan mencapai 100 orang.

Jurnalis Muhammad Rabah melaporkan dari Gaza, jumlah korban itu termasuk 35 anak-anak, dan puluhan lainnya terluka. Ini menandai peningkatan kekerasan dan pelanggaran baru terhadap perjanjian gencatan senjata. 

Menurut sumber-sumber medis Palestina, jumlah korban jiwa yang dikonfirmasi hingga pagi ini mencapai 100 orang, yang terdiri dari 37 orang di Gaza Utara, 43 di Gaza Tengah, dan 20 di Gaza Selatan.

Sumber tersebut menambahkan, jumlah korban diperkirakan akan bertambah karena parahnya luka dan masih adanya orang yang terjebak di bawah reruntuhan. 

Sumber mengindikasikan bahwa di antara para korban adalah jurnalis Muhammad al-Munirawi, yang terbunuh bersama istrinya ketika tenda mereka menjadi sasaran pesawat Israel di daerah al-Hasayna di kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah. 

Israel telah melakukan puluhan pelanggaran gencatan senjata yang mulai berlaku pada 10 Oktober, yang mengakibatkan ratusan kematian dan cedera. Menurut statistik terbaru Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah korban tewas akibat agresi Israel telah meningkat menjadi 68.531 orang syahid dan 170.402 orang luka-luka sejak 7 Oktober 2023.

Aljazirah melaporkan, kapal perang dan tank Israel terus membombardir pantai dan pinggiran kota Rafah di Jalur Gaza selatan, sementara serangan udara kembali dilakukan di berbagai wilayah di Kota Gaza dan Khan Younis, yang merupakan pelanggaran baru terhadap perjanjian gencatan senjata. Rumah Sakit Baptist menerima dua orang syuhada yang gugur dalam serangan Israel di sebuah rumah di lingkungan Zeitoun, tenggara Kota Gaza. 

Kompleks Medis Nasser mengumumkan kematian seorang anak dalam pemboman yang menargetkan sebuah apartemen perumahan di lingkungan Al-Amal, barat laut Khan Younis. Tiga orang, termasuk seorang anak, tewas dalam serangan udara terhadap sebuah rumah di daerah Yarmouk di pusat Kota Gaza. 

Tim pertahanan sipil mengumumkan penemuan jenazah empat martir lagi dari bawah reruntuhan rumah keluarga Al-Banna di lingkungan Al-Sabra.

Saksi mata mengatakan bahwa tim penyelamat menghadapi kesulitan besar dalam menyelamatkan orang hilang akibat penembakan yang sedang berlangsung dan pesawat tempur Israel yang terbang di atas Jalur Gaza. Sebuah sumber di Rumah Sakit Al-Aqsa melaporkan bahwa beberapa orang terluka dalam serangan Israel di sebuah kamp pengungsi di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah. 

Sementara itu, tentara Israel mengumumkan kematian seorang tentara cadangan akibat serangan terhadap pasukan militer di Rafah pada Selasa. Perlu dicatat bahwa pada tanggal 9 Oktober 2025, Hamas dan Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata sesuai dengan rencana Presiden AS Donald Trump dan dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Turki.

Tahap pertama perjanjian tersebut menetapkan pertukaran tahanan, gencatan senjata, dan mengizinkan aliran bantuan ke Jalur Gaza. Para mediator berharap bahwa perjanjian tersebut akan mengakhiri perang pemusnahan Israel di Gaza, yang telah mengakibatkan kematian lebih dari 67.000 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, selain pengungsian dan kelaparan penduduk serta buldoser dan pembongkaran rumah-rumah dan fasilitas sipil di berbagai wilayah di Jalur Gaza.

Namun Israel terus melanjutkan serangannya di Gaza, yang mengakibatkan kematian sedikitnya 150 orang yang mati syahid sejak perjanjian tersebut diumumkan.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |