TEMPO.CO, Jakarta - Kristina ‘KK’ Khorram akhirnya angkat bicara di tengah pusaran skandal yang menyeret namanya. Mantan kepala staf Sean ‘Diddy’ Combs itu membantah tuduhan yang mengaitkannya dengan kasus-kasus pelecehan seksual bos lamanya.
Pilihan Editor: Odell Beckham Jr. dan Druski Terseret Gugatan Pelecehan Seksual Sean 'Diddy' Combs
Bantahan yang Disampaikan Eks Kepala Staf Seann 'Diddy' Combs
Dalam pernyataan yang dirilis Rolling Stone pada 18 Maret 2025, Khorram mengatakan, "Selama berbulan-bulan, tuduhan mengerikan telah dilayangkan terhadap saya dalam berbagai gugatan terkait mantan atasan saya”. Ia menyatakan bahwa tuduhan palsu terhadap dirinya telah merusak reputasi serta berdampak pada kesejahteraan emosionalnya dan keluarganya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Khorram kemudian menegaskan tidak pernah membantu atau membiarkan pelecehan seksual terjadi. "Saya juga tidak pernah membius siapa pun," tuturnya. Lebih lanjut, ia menyebut tuduhan bahwa dirinya terlibat atau membiarkan pemerkosaan sebagai sesuatu yang mengganggu, mengerikan, dan tak terbayangkan. "Itu bukan saya," kata Khorram. "Hati saya tertuju pada semua korban kekerasan seksual, dan saya yakin tuduhan terhadap saya akan terbukti tidak benar, ungkapnya menambahkan.
Terseret dalam Gugatan Perdata
Nama Khorram disebut dalam setidaknya tiga gugatan perdata terhadap Diddy. Salah satu yang paling mencolok diajukan oleh produser Rodney ‘Lil Rod’ Jones pada Februari 2024. Jones menuntut ganti rugi sebesar US$ 30 juta atau sekitar Rp 492 miliar dan dalam dokumen gugatan, ia menyamakan Khorram dengan Ghislaine Maxwell—mantan kekasih Jeffrey Epstein yang kini menjalani hukuman 20 tahun penjara atas kasus perdagangan manusia untuk eksploitasi seksual.
Jones menuduh Diddy melakukan pelecehan seksual, memberikan obat-obatan terlarang, dan mengancamnya selama lebih dari setahun. Ketika ia menyampaikan ketidaknyamanannya kepada Khorram, ia mengklaim hanya mendapat jawaban singkat, "Kau tahu, Combs akan tetap menjadi."
Jones juga menuding Khorram memaksanya mencari pekerja seks dan menginstruksikan karyawan lain untuk mendapatkan narkoba bagi Diddy. Pihak pengacara rapper tersebut kemudian membantah tuduhan itu dan menyebutnya sebagai kebohongan besar.
Tuduhan dari Ashley Parham
Nama Khorram kembali mencuat dalam gugatan yang diajukan Ashley Parham pada Oktober 2024. Parham menuduh Diddy memperkosanya secara beramai-ramai sebagai balas dendam setelah ia menyebut dugaan keterlibatannya dalam pembunuhan Tupac Shakur pada 1996.
Dalam dokumen pengadilan, Parham mengklaim bahwa setelah serangan seksual itu, Khorram memeriksanya, lalu menyerahkan pil dari sebuah botol obat kepada Diddy. Sang produser kemudian memaksanya untuk menelan pil tersebut. Lebih jauh, Parham menuding Khorram mengancamnya dengan mengatakan bahwa mereka bisa mengirimnya ke mana saja di dunia ini, dan ia tidak akan pernah lagi melihat keluarganya atau siapa pun yang dikenalnya.
Dilansir dari ENews, dalam pernyataan sebelumnya, tim hukum sang produser menegaskan bahwa klien mereka "dengan tegas dan mutlak membantah klaim bahwa ia pernah melakukan pelecehan seksual terhadap siapa pun, termasuk anak di bawah umur."
Gugatan dari Mantan Asisten Eksekutif
Khorram, yang telah bekerja untuk Combs selama lebih dari satu dekade, juga dituntut dalam gugatan lain yang diajukan pada Desember 2024. Kali ini, gugatan datang dari Phil Pines, mantan asisten eksekutif Diddy, yang menuduh adanya pelecehan seksual dan kekerasan fisik di lingkungan kerja.
Dalam dokumen pengadilan, Pines menyebut Khorram sebagai supervisornya yang mengetahui apa yang terjadi. Pihak Diddy, seperti dalam kasus-kasus sebelumnya, membantah tuduhan itu. Combs saat ini masih ditahan di Pusat Penahanan Metropolitan, Brooklyn, menanti persidangan yang dijadwalkan dimulai pada 5 Mei 2025.