Membangun Koneksi dengan Anak di Momen Liburan, Makin Dekat dan Bahagia Tanpa Gadget

5 hours ago 8

CANTIKA.COM, Jakarta - Di era modern di mana semua bisa bisa didapatkan dengan mudah lewat gadget, banyak pasangan orang tua yang mengeluhkan prilaku anak-anaknya karena sulit lepas dari barang elektronik tersebut. Seiring dengan keresahan itu, di bulan Juni ini, Cantika mengangkat tema Bonding Time Without Screen Time, dan akan membahas bagaimana membangun ikatan sehat dengan anak tanpa gadget di momen liburan sekolah.

Bicara tentang penggunaan gadget pada anak, hal penting yang perlu disadari para orang tua adalah dampak jangka panjangnya. Psikolog Rosdiana Setyaningrum M.Psi, MPHEd, menyebut, meski kehadirannya dapat mempermudah komunikasi dan informasi, penggunaan gadget secara berlebihan akan memengaruhi fokus anak. "Fokusnya anak-anak jadi lebih pendek. Ketika kita melihat konten di media sosial, saat kita enggak suka, kita skip, skip, dan ini membuat fokus anak jadi pendek, begitu juga dengan kita (orang dewasa)," ungkap sosok yang akrab disapa Dian itu kepada Cantika, Selasa, 19 Juni 2025, di Jakarta. 

Selain fokus yang berkurang, saat anak menggunakan gadget dan berselancar media sosial lalu mengakses informasi yang salah, hal itu juga bisa memengaruhi anak dalam keseharian. "Sering kali informasi yang ada di media sosial itu tidak benar ya. Namun, saat informasi itu dilihat berulang-ulang karena algoritma, informasi tidak benar itu dianggap sebagai fakta," kata Dian.

"Impresi-impresi yang salah, misalnya seperti, 'oh yang namanya kebahagiaan itu harus gini' atau 'Orang yang cantik itu harus begitu', 'oh, baru lulus gaji bisa dua digit'. Karena banyak yang bicara seperti itu di media sosial, seakan-akan itu dalah kebenaran, padahal enggak begitu. Jadi membandingkan diri sendiri," jelas Dian yang menyebut saat ini banyak muncul self diagnosis akibat informasi palsu dari media sosial.

Ilustrasi anak dengan gadget. Foto: Pixabay

Melihat banyaknya dampak negatif dari penggunaan gadet pada anak, yang belum mampu menyaring informasi dengan benar, tentu menjadi poin penting yang perlu diperhatikan para orang, terlebih pada anak yang sudah memiliki akses menggunakan media sosial dan mesin pencarian. "Kehadiran orang tua di zaman yang serba mudah ini sangat penting. Harus bisa membuat anak mengerti mana yang bisa digunakan, mana yang enggak, dan memberi tahu bagaimana menggunakannya," tegas Dian tentang bagaimana seharusnya orang tua mencegah terjadinya kekhawatiran di atas.

Di era modern ini gadget memang sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun tanpa sadar, penggunaan gadget yang tak dibatasi akan banyak menyerap perhatian anak hingga kecanduan. Terlebih ketidakhadiran orang tua juga akan memperparah kondisi tersebut. Lalu, bagaimana seharusnya orang tua menghadapi masalah ini? Dengan tegas, Dian menyebut, kehadiran orang tua secara nyata adalah jawabannya.

"Yang sering terjadi adalah kita sebagai orang tua berpikir gampang. Supaya anak diam, dikasih gadget dan akhirnya jadi kebiasaan dan memang catch attention-nya tuh besar. Sebenarnya anak akalu disuruh lari-lari, dia pasti senang. Kalau diajak main, dia pasti senang. Namun biasanya orang tuanya yang enggak senang," tutur Dian. Ia kemudian menyebut, ketergantungan anak pada gadget juga dipengaruhi oelh orang tuanya yang tidak bisa lepas dari gadget. "Tidak cuma hadir ya, orang tua itu juga harus rela menghabiskan energi bersama anaknya. Artinya kita juga harus rela lepas dari gadget," tambahnya.

Tanda Kecanduan Gadget

Bicara soal anak kecanduan gadget Dian menyebut, tanda-tandanya bisa terlihat ecara kasat mata, yaitu saat emosi anak menjadi buruk dan tak tahu harus melakukan apa saat lepas dari gadget. Lalu bagaimana cara menanganinya? "Bergerak. Main, jalan-jalan. Kalau menurut saya paling pertama adalah niat dulu dari orang tua. Orang tuanya berniat lepas dari gadget, enggak? Karena eggak fair juga kalau kita (orang tua) pegang gadget, tapi anak enggak boleh," jelasnya. 

Ya, ternyata orang tua harus lebih dulu memberi contoh dengan mengurangi penggunaan gadget sendiri. Sama-sama melepaskan diri dari gadget dan mendorong aktivitas fisik seperti bermain bersama, jogging, dan mengunjungi tempat-temat terbuka pun menjadi pilihan kegiatan untuk mengatasi kecanduan anak pada gadget, sekaligus menjalin ikatan yang lebih dalam dengan buah hati. 

Waktu Berkualitas Bersama Anak

Keresahan di atas memang menjadi keluhan banyak orang tua, dan di momen liburan ini, coba lah untuk mengentaskan masalah tersebut, sambil terus membangun ikatan yang erat dengan anak. Bicara soal ikatan dan waktu berkualitas dengan anak, tak sedikit orang tua yang juga mengalami kesulitan, mulai dari tidak tahu apa yang harus dilakukan, merasa tidak dekat, hingga tak tahu memulai dari mana.

Menurut Dian, jika ingin memiliki waktu berkualitas, itu tidak akan bisa terjadi jika orang tua tidak memuliki cukup kuantitas waktu bersama anak. "Kita memang harus spend waktu dengan anak, harus mindful tidak sambil melihat handphone untuk tahu anak kita tuh senangnya apa," kata Dian. "Kenapa harus quantity dulu? Karena kita harus kenal dulu (dengan anak dan caranya berkomunikasi). Baru kita bisa punya quality," tambahnya.

Menurut Dian, kuantitas waktu yang diberikan orang tua kepada anak, adalah momen untuk observasi yang akan membuat mereka mengerti bahasa cinta buah hatinya, apa yang disukai, dan tentunya mempererat ikatan, juga memudahkan komunikasi. Kehadiran orang tua secara fisik sangat penting bagi anak untuk merasa didukung dan terhubung. Jadikan momen liburan ini sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri lebih lagi dengan anak, ya! (LK)

Pilihan Editor: 3 Rekomendasi Tempat Liburan Edukatif untuk Anak di Jakarta

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |