Mengapa Minum Kopi di Pagi Hari Menciptakan Dorongan untuk BAB?

1 day ago 8

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi banyak orang, meminum secangkir kopi di pagi hari bukan hanya kebiasaan untuk memulai hari dengan semangat, tetapi juga sering kali diikuti dengan dorongan untuk buang air besar (BAB).

Dilansir dari Cleveland Clinic, sekitar 29 persen peminum kopi merasakan dorongan untuk BAB setelah mengonsumsi minuman berkafein ini. Bahkan, dalam beberapa kasus, efek ini bisa terjadi dalam waktu hanya empat menit setelah tegukan pertama. Fenomena ini bukanlah kebetulan belaka, melainkan hasil dari reaksi kimia dan biologis dalam tubuh. 

Kopi Memicu Kontraksi Usus

Proses buang air besar melibatkan gerakan otot-otot usus yang mendorong feses melalui saluran pencernaan hingga akhirnya dikeluarkan. Kopi mengandung senyawa yang merangsang produksi hormon gastrin, yang bertanggung jawab atas peningkatan kontraksi otot-otot usus (dikenal sebagai peristalsis). Ini berarti bahwa kopi membantu mempercepat pergerakan feses menuju rektum, sehingga mendorong seseorang untuk segera BAB.

Selain itu, kopi juga memicu pelepasan hormon lain yang disebut cholecystokinin (CCK), yang berperan dalam proses pencernaan dan meningkatkan aktivitas usus.

Peran Kafein dalam Pencernaan

Kafein dalam kopi dikenal sebagai stimulan yang tidak hanya meningkatkan kewaspadaan tetapi juga mempengaruhi pergerakan usus. Studi menunjukkan bahwa kopi berkafein dapat meningkatkan aktivitas usus hingga 60 persen lebih tinggi dibandingkan air putih dan 23 persen lebih tinggi dibandingkan kopi tanpa kafein (decaf).

Namun penelitian juga menemukan bahwa kopi decaf tetap memiliki efek pencahar, meskipun tidak sekuat kopi berkafein. Hal ini menunjukkan bahwa bukan hanya kafein yang bertanggung jawab, tetapi juga senyawa lain dalam kopi.

Waktu Minum Kopi dan Pengaruhnya terhadap BAB

Banyak orang mengonsumsi kopi di pagi hari, yang kebetulan merupakan waktu ketika sistem pencernaan sedang aktif secara alami. Usus cenderung lebih sensitif dan rentan terhadap stimulasi di pagi hari, sehingga meminum secangkir kopi pada waktu ini dapat mempercepat refleks gastrocolic, yaitu refleks alami tubuh yang mengatur pergerakan usus setelah makan atau minum sesuatu.

Pengaruh Susu dan Krimer dalam Kopi

Dilansir dari Healthline, jika Anda menambahkan susu atau krimer ke dalam kopi, hal ini bisa semakin mempercepat dorongan BAB, terutama bagi mereka yang memiliki intoleransi laktosa. Sekitar 65 persen populasi dunia mengalami kesulitan dalam mencerna laktosa, yang dapat menyebabkan efek samping seperti diare dan ketidaknyamanan perut setelah mengonsumsi produk susu.

Apakah Semua Orang Mengalami Efek Ini?

Tidak semua orang mengalami dorongan BAB setelah minum kopi. Sensitivitas terhadap kopi bervariasi pada setiap individu, tergantung pada sistem pencernaan mereka. Orang dengan kondisi seperti irritable bowel syndrome (IBS) cenderung lebih peka terhadap efek ini. Selain itu, bagi mereka yang sudah terbiasa mengonsumsi kopi dalam jumlah besar setiap hari, tubuh dapat mengalami desensitisasi terhadap efek pencahar kopi.

Pilihan Editor: Dampak Minum Kopi Terlalu Banyak bagi Fisik dan Mental

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |