TEMPO.CO, Yogyakarta - Terpidana mati kasus penyelundupan narkoba asal Filipina Mary Jane Veloso masih menjalani aktivitasnya di tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan kelas IIB Yogyakarta, Wonosari, Gunungkidul.
Mary Jane bakal dipulangkan ke negara asalanya dengan skema transfer of prisoners setelah adanya persetujuan Presiden Prabowo Subiyanto. Di tengah kabar pemindahannya itu, Mary Jane tampak masih beraktivitas seperti biasa seperti tahanan lainnya.
Berdasarkan foto yang dibagikan oleh pihak Lapas tempat Mary Jane ditahan, perempuan berambut panjang itu tampak melakukan sejumlah aktivitas. Dalam foto itu dia terlihat mengenakan baju tahanan warna biru dan celana panjang warna hitam sedang konsentrasi membatik. Sambill memegang sebuah kuas dan botol seperti berisi tinta warna hitam, ia tampak asyik mewarnai garis dari pola tumbuhan yang ada di atas kain.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Yogyakarta, Wonosari, Gunungkidul, Evi Loliancy, menuturkan, Mary Jane memang selalu aktif mengikuti berbagai aktivitas seperti melukis dan membatik selama di Lapas.
"Terutama membatik Shibori, Mary Jane senang karena dari yang sebelummya dia tidak bisa sampai menjadi mahir, terutama menggunakan canthing," kata Evi di Lapas Gunungkidul Kamis 21 November 2024.
Mengenal batik Shibori
Lantas, apa itu Batik Shibori?
Dinas Koperasi dan UMKM Daerah Istimewa Yogyakarta melalui laman Sibakul mengungkap teknik shibori ini konon telah digunakan sejak zaman kekaisaran Jepang beberapa ratus tahun yang lalu.
Shibori merupakan teknik pewarnaan kain yang mengandalkan ikatan dan celupan. Motif yang dihasilkan seringkali tak jauh berbeda dengan batik (meskipun dari segi pengerjaan lebih mudah dan sederhana). Sehingga jenis kain yang satu ini acap kali disebut dengan batik asal Jepang.
Seperti halnya batik, teknik yang digunakan dalam shibori tidak hanya satu macam, bahkan ada beberapa macam yang disitu terdapat keahlian khusus atau latihan sehingga bisa menghasilkan pola yang benar-benar tidak terduga.
Namun, cara utama yang digunakan dalam Shibori adalah mengandalakan ikatan-ikatan yang dibentuk menggunakan karet pada kain sehingga terbentuklah sebuah motif atau pola. Bahan yang digunakan dalam teknik pewarnaan kain ikat atau Shibori ini masih bisa didapatkan di area Yogya.
Yang membuat Shibori ini terlihat unik adalah ketika kain pada umumnya dipola menggunakan teknik seperti proses pembuatan batik atau cetak, shibori bisa membius para pencari peluang usaha dengan cara mengajarkan teknik yang dipola dengan ikatan pada kain.
Jadi, Shibori ini awalnya diikat dan kemudian dicelup pada pewarna yang dibuat dari daun indigo. Daun indigo yang sudah dikeringkan di bawah sinar matahari lalu kemudian direndam dalam air dan diaduk-aduk. Air daun indigo tersebut lalu didiamkan hingga 100 hari. Selanjutnya dicampur dengan bahan-bahan lainnya hingga menjadi pewarna yang siap digunakan untuk pewarnaan kain pada shibori.
Belajar bahasa Jawa
Mary Jane sendiri selama di dalam Lapas bahkan juga turut belajar sedikit demi sedikit tentang Bahasa Jawa. Evi menuturkan, selama ditahan atas kasusnya, Mary Jane termasuk tahanan paling rajin mengikuti berbagai kegiatan yang diberikan pihak Lapas. Bahkan dari keterampilannya membatik tersebut Mary Jane bisa nendapatkan premi berupa tabungan untuk keluarganya di Filipina.
Saat ini Mary Jane juga telah mengetahui tentang kabar pemulangannya ke Filipina. "Dia mengaku sangat senang, katanya ini adalah jawaban atas doa-doanya selama hampir 15 tahun (ditahan)," ujar Evi.
Jelang proses pemulangannya, Mary Jane dalam kondisi sangat sehat. "Dengan kelakuan baiknya selama ini dan ketaatan pada aturan yang berlaku, Mary Jane sudah ditempatkan di ruangan dengan pengawasan minimum," kata dia.