Menlu Sugiono Akui Evakuasi 400 WNI dari Myanmar Sangat Rumit

11 hours ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Sugiono menyambut kepulangan warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban online scam atau penipuan online di Myawaddy, Myanmar. Bersama Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menlu Sugiono menyambut kepulangan 200 WNI kloter pertama yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Selasa, 18 Maret 2025 pukul 9.00.

Rombongan 200 WNI akan menyusul dalam kloter kedua yang mendarat pada Selasa pukul 11.00. Selanjutnya, kepulangan rombongan 154 WNI akan tiba pada Rabu, 19 Maret 2025. Dengan demikian, total WNI yang dipulangkan ialah sebanyak 554 orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sugiono mengatakan pemulangan WNI ini merupakan prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 

“Upaya repatriasi WNI ini merupakan arahan Presiden Prabowo untuk melakukan pelindungan dan penyelamatan WNI yang mengalami masalah di luar negeri,” kata Sugiono saat menggelar konferensi pers di Gedung VVIP Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Selasa, 18 Maret 2025.

Sugiono mengungkap kerumitan saat mengevakuasi para WNI tersebut. Dia menjelaskan bahwa evakuasi dimulai Myawaddy yang merupakan wilayah konflik di Myanmar. Kemudian, para WNI melintasi perbatasan Myanmar-Thailand selama 10 jam perjalanan darat dengan 13 armada bus. 

“Ada berbagai faksi dan kepentingan di Myawaddy, Myanmar. Koordinasi yang dilakukan tidak mudah dan butuh waktu yang cukup lama untuk bisa sampai dan melakukan upaya evakuasi,” ujarnya. 

Lebih lanjut, Sugiono menuturkan bahwa WNI yang dibawa dari Myawaddy itu sempat singgah di Mae Sot, Thailand.

Namun, karena jumlah WNI yang banyak dan tidak dimungkinkan untuk pesawat-pesawat besar terbang dari Mae Sot ke Indonesia, pada WNI itu akhirnya dibawa ke Bangkok untuk dipulangkan dari Bandara Don Mueang.

Perjalanan WNI dari Mae Sot ke Bangkok menempuh waktu 6 jam melalui perjalanan darat.

Sugiono mengapresiasi tim gabungan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) serta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yangon dan Bangkok yang berperan penting dalam pemulangan WNI ini.

Adapun kloter pertama pemulangan WNI dipimpin oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand, Rachmat Budiman. Kloter terakhir yang akan tiba besok akan dipimpin oleh Direktur Pelindungan WNI Kemlu Judha Nugraha. 

Menurut Sugiono, pemulangan WNI ini sangat berisiko bagi para pihak yang terlibat, sebab ada ancaman keselamatan selama evakuasi. 

"Namun, karena rasa cinta kepada sesama warga negara, kemudian rasa tanggung jawab kepada tugas dan pengabdian, upaya ini di tengah berbagai tantangan bisa terlaksana dengan sebaik-baiknya,” tutur Sugiono.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada otoritas Thailand dan Myanmar. 

Tak sampai di situ, Sugiono mengimbau masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri untuk tidak mudah terpengaruh iming-iming janji yang tidak jelas. Dia meminta masyarakat menggunakan jalur-jalur yang resmi, legal, dan dapat dipertanggungjawabkan. 

Berdasarkan catatan Kemlu, kasus online scam di Myawaddy ini bukanlah kasus pertama yang ditangani pemerintah Indonesia. Kasus online scam sudah terjadi sejak 2020. Sebelumnya, Kemlu berhasil memulangkan 92 orang di tahun 2024 dan 174 orang pada Januari-Februari 2025.

Hingga saat ini sudah lebih dari 6.800 kasus yang ditangani dan tersebar di 10 negara tujuan.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |